Hercules Layani Dekai, Perindagkop Mendata Semua Harga Barang Kios

4
3035

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Harga barang kios di Kabupaten Yahukimo akan turun setelah pesawat Hercules tipe A-1332 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) resmi kerjasama dengan pemerintah daerah belum lama ini.

Pesawat Hercules sesuai rencananya akan mengangkut barang-barang kios berupa sembilan bahan pokok (Sembako), dari bandar udara Sentani ke bandar udara Nop Goliat, Dekai, sehingga Dinas Perindisturian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) akan mendata semua kios dan toko di Dekai.

Yulianus Palingdangan, kepala bidang Industri pada Dinas Perindagkop Kabupaten Yahukimo, mengatakan, setelah mengangkut barang-barang kios dari Sentani ke Dekai, pihaknya akan mendata ulang semua kios yang ada di Dekai, agar harganya tidak terlalu tinggi dari sebelumnya.

“Kami pernah mendata semua kios yang ada, itu saat pesawat Deraya Air yang mengangkut barang kios harga timbangannya 15 ribu per kilo. Sekarang Hercules akan mendarat di sini, dengar harga per kilo 750, ini yang akan kita mendata ulang mana kios yang barangnya diangkut pakai pesawat Hercules dan mana yang melalui Deraya Air,” kata Yulianus saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/5/2017).

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Menurutnya, sementara masih tahap rencana untuk sosialisasi kepada semua pedagang. “Tentunya kalau Hercules sudah beropersi, kita akan turunkan harga berapa persen, misalnya beras, minyak goreng dan lain-lain, intinya kebutuhan makan minum,” jelasnya.

ads

Dalam rangka itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan Hercules dan LANUD Jayapura. “Terutama soal jadwal ke Dekai, bila perlu muat bahan yang dibutuhkan dulu, jangan macam alat bangunan. Harus dahulukan bama. Setelah kita sosialisasi, pedagang yang kirim barang menggunakan Hercules, mau dan tidak mau harus turunkan harga,” ujar Yulianus.

Barang dagangan apa yang harus dimuat Hercules, dia menjelaskan, seperti daging Babi, Ayam, beras, minyak goring, dan bahan pokok lainnya. “Untuk pewangi badan dan lain-lain itu tidak boleh. Timbangan murah, dijadikan lahan bisnis bagi pengusaha di sini kita akan cabut izin usaha. Nanti komunikasi ke Jayapura bahwa orang tersebut jangan dilayani,” ungkapnya.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Pemilik Toko Adonai yang harganya murah dari semua kios yang ada di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, saat ditemui media ini, mengaku siap menerima kebijakan pemerintah daerah. Entah harga timbangan naik atau tidak, barang jualannya banyak diangkut melalui jalur sungai.

“Kita punya barang-barang ini datangkan dari Timika melalui jalur sungai. Jadi, kalo jalur darat belum tahu informasi lebih jelas. Tetapi, kita punya harga barang murah dari semua kios, seperti minuman Agua di tempat lain harga 10 ribu, kita jual lima ribu,” kata Andonai.

Ia berpendapat, melalui jalur sungai tidak setiap hari. Jika air naik, pasti muatan barang juga masuk. Begitupun sebaliknya. “Kalau Hercules lancar, kita akan pertimbangkan lagi untuk pakai pesawat itu,” tuturnya.

Baca Juga:  Pagi Ini Jalan Trans Tiom-Wamena Dipalang Caleg PPP

Terpisah, Moses Heluka, kepala kampung Sagosal, salah satu dari 518 kampung di Kabupaten Yahukimo, menilai kebijakan turunkan harga setelah pesawat Hercules mendarat di Dekai, belum direalisasikan. Sebab, kata dia, harga barang kios masih seperti sebelumnya.

“Waktu Hercules dilaunching itu bupati bilang semua harga barang di Dekai akan diturunkan. Tetapi kemarin saya belanja barang untuk bawa ke kampung, tidak ada perubahan harga. Masih sama seperti biasanya,” kata Moses.

Meski tak ada perubahan harga, dia mengaku tetap belanja di kios yang sudah pernah dibelanja sebelumnya. “Saya bisa beli di Wamena, cuma harga terlalu mahal. Jadi, saya belanja di sini, meski harga belum diturunkan sesuai instruksi bupati,” tandasnya.

Moses berharap, instruksi bupati mesti diberlakukan agar beban masyarakat desa bisa berkurang dan menikmati barang yang dapat dijangkau semua kalangan.

 

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaDari Dogiyai Utus 11 Calon Anggota MRP Jilid III
Artikel berikutnyaSuburnya Diskriminasi di Tanah Papua