JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Presiden Vanuatu yang dihormati secara luas, Baldwin Lonsdale, telah meninggal dunia setelah menderita serangan jantung tiba-tiba di ibu kota negara bagian Port Vila.
Bapak Baldwin, yang menjabat sebagai Presiden sejak September 2014, meninggal pada dini hari Sabtu pagi.
Dikutip dari abc.net.au, Dan McGarry, direktur media Vanuatu Daily Post, mengatakan ratusan orang telah hadir dalam sebuah acara yang diadakan setelah kematian Mr Lonsdale untuk menghormati kepala negara yang sangat dihormati tersebut.
“Baldwin Lonsdale adalah salah satu dari orang-orang langka yang memiliki reputasi yang sangat terpuji dan hanya dihormati secara universal. Saya belum pernah mendengar ada yang mengatakan sebuah kata buruk tentang dia,” katanya.
Meskipun kepresidenan di Vanuatu adalah posisi seremonial yang hampir sama dengan posisi gubernur jenderal Australia, McGarry mengatakan bahwa keterlambatan penanganan korupsi oleh seorang pejabat yang mengguncang negara itu pada tahun 2015 memproyeksikan pengaruhnya di luar kekuasaannya di atas kertas.
Ketika Ketua Parlemen Vanuatu, Marcelline Pipite, mengampuni 14 anggota parlemen pemerintah yang terbukti melakukan korupsi, Lonsdale kembali dari luar negeri, meminta maaf atas penyalahgunaan kekuasaan tersebut dan membatalkan pengampunan tersebut.
“Itu adalah tanggapannya sungguh-sungguh, ini mengkatalisis reaksi terhadap penyalahgunaan kekuasaan ini,” kata McGarry.
Sementara itu, Gubernur Jenderal Australia Peter Cosgrove menyampaikan belasungkawa kepada keluarga presiden, pemerintah dan rakyat Vanuatu setelah kematiannya pada Jumat malam.
“Lynne dan saya ingat dengan penuh kasih bertemu dengan Yang Mulia pada bulan Juli 2015 saat kami mengunjungi Vanuatu setelah kehancuran Topan Tropis Pam,” kata Gubernur Jenderal pada hari Sabtu.
“Dia melayani rakyat Vanuatu dengan harga diri dan kerendahan hati, dan sangat dicintai.”
Presiden Baldwin Lonsdale terpilih pada bulan September 2014. Baldwin adalah presiden pertama dari Provinsi Torba. Ia meninggal pada usia ke 67 tahun karena serangann jantung.
Pewarta: Arnold Belau
