Kata Jokowi, Pemerintah Blokir Telegram Untuk Keamanan Negara dan Masyarakat

0
1894

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah menutup Telegram karena aplikasi tersebut dianggap dapat dimanfaatkan sebagai jalur komunikasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan terorisme.

“Pemerintah kan sudah mengamati lama dan kita, negara ini mementingkan keamanan negara, keamanan masyarakat, oleh sebab itu keputusan itu dilakukan,” kata Presiden kepada wartawan seusai memberikan kuliah umum pada pendidikan Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta, Minggu siang, 16 Juli 2017 lalu.

Baca Juga:  Komisi HAM PBB Minta Indonesia Izinkan Akses Kemanusiaan Kepada Pengungsi Internal di Papua

Presiden mengatakan, pemerintah mendeteksi adanya ribuan aktivitas komunikasi antar negara dalam aplikasi tersebut yang mengarah kepada aktivitas terorisme.

Saat ditanya wartawan bahwa Telegram telah mengklaim menutup akun-akun yang berkaitan dengan terorisme. “Kenyataannya masih ada ribuan yang lolos,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden juga mengatakan, kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan perusahaan aplikasi media sosial dan layanan pesan instan telah dilakukan untuk memberantas akun-akun terorisme. Sehingga langkah pemblokiran Telegram tidak akan diikuti dengan penutupan media sosial yang lain.

ads
Baca Juga:  Lima Wartawan Bocor Alus Raih Penghargaan Oktovianus Pogau

“Tidak (pemblokiran media sosial lainnya). Tidak,” ucap Presiden dengan tegas.

Presiden juga menjelaskan, masih banyak aplikasi lain yang masih dapat digunakan masyarakat untuk berkomunikasi. “Kita lihat masih banyak aplikasi-aplikasi yang lain yang bisa digunakan,” ucap Presiden.

 

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Tolak Pembangunan Pos TNI AU di Yahukimo
Artikel berikutnya25 Film Dokumenter Akan Ramaikan Festival Film Papua Pertama di Merauke