DPRD Deiyai Minta Brimob Ditarik dan Proses Pelaku Penembak Warga di Deiyai

0
3131

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Deiyai meminta aparat Brimoba yang bertuga di Kab. Deiyai Papua ditarik dan menangkap oknum polisi Indonesia yang tembak mati satu warga dan lukai enam warga lain di kampung Oneibo, Deiyai.

Dalam surat resmi dari lembaga DPRD kab. Deiyai yang dikirim kepada Kapolda Papua, Boy Rafli Amar menegaskan bahwa DPRD Deiyai meminta agar Brimob ditarik dari kab. Deiyai dan segera proses pelaku yang menembak warga.

Berikut surat yang dikirim DPRD Deiyai kepada Kapolda Papua, berkaitan dengan insiden 1 Agustus 2017 yang menewaskan masyarakat sipil oleh anggota Brimob di Kampung Oneibo, distrik Tigi Kab. Deiyai atas Nama DPRD Kabupaten Deiyai menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, Kami mohon segera tangkap dan proses Hukum oknum Brigade Mobile (BRIMOB) yang melakukan penembakan sehingga tewasnya masyarakat di kampung Oneibo.

Kedua, segera menarik pasukan BRIMOB yang sedang bertugas di wilayah pemerintahan kab. Deiyai. Brimob di Deiyai sangat – sangat meresahkan kehidupan orang Deiyai yang selama ini orang Deiyai hidup dalam suasana aman dan tenteram. Setiap masalah yang terjadi tidak pernah selesaikan dengan cara persuasif.

ads
Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Selama ini Brimob di Deiyai dapat melakukan kegiatan yang dapat meresahkan warga Deiyai antara lain: Markas BRIMOB Deiyai dijadikan tempat jual beli togel dan malah menjadi (Bandar Togel) dan tempat adu ayam yang selama ini negara larang.

Ketiga, kami meminta kepada Bupati Kabupaten Deiyai segera mencabut ijin operasi PT. DEWA KRESNA dari Bumi Tigi Tanah Deiyai… Perusahaan ini tidak pernah memberikan kontribusi Sosial kepada orang Deiyai dan tidak pernah memberdayakan orang Deiyai dalam perusahaan sebagai sebuah kewajiban sosial, dan juga dalam pengamanan pekerjaan juga sangat meresahkan masyarakat Deiyai baik di camp waghete dan camp ipokeugidaa Tigi Timur.

“Secara kedinasan DPRD akan bentuk Tim dan akan bertemu dengan Kapolda Papua dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata John Adii, anggota DPRD Deiyai.

Seperti dikabarkan sebelumnya, seorang warga sipil di Wagete, Deiyai Papua melaporkan, pada Rabu (2/8/2017) aparat kepolisian Indonesiad dari satuan brimob telah menembak mati seorang warga sipil atas namaYulianus Pigai. Pigai meninggal sekitar pukul 07.00 pagi. Ia kena tembakan peluru tajam brimob di kedua paha dan kemaluan. Sedangkan enam orang lainnya kena luka-luka tembak.

Baca Juga:  Jokowi Didesak Pecat Aparat TNI yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Papua

Berikut kronologis versi saksi mata yang berada di tempat kejadian saat terjadi peristiwa penembakan tersebut. Tujuh orang warga Sipil di Deiyai ditembak aparat kepolisian dan Brimob sekitar pukul 17.45, Selasa di kampung Oneibo, Tigi Selatan, Deiyai, Papua.

Sekitar pukul 16.30 sore, meneyelamatkan seorang warga atas nama Ravianus Douw (24), tenggelam di kali Oneibo setelah mencari ikan. Setelah menyelamatkan Douw yang tenggelam dan masih ada nafas dan kritis, maka warga meminta tolong kepada karyawan PT. Dewa Kresna yang sedang mengerjakan jembatan kali Oneib untuk antar korba yang tenggelam itu ke RSUD Madi, Paniai namun tidak dibantu.

Karena tidak dibantu, maka seorang warga lari menuju ke Wagete. Jarak antara kampung Oneibo dan Wagete cukup jauh, kata saksi. Diperkirakan 9-10 km.

Setelah menunggu agak lama dan jemputan mobil datang, Ravianus dilarikan ke RSUD Madi, tapi nyawa korban tidak tertolong. Setelah kembali dari perjalanan menuju ke RS Madi, warga emosi dan marah kepada pihak perusahaan yang tidak mau membantu.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Menurut warga, jika pihak perusahaan membantu cepat dan bawa korban yang tenggelam itu ke RS Madi, nyawa korban dapat diselamatkan dengan bantuan medis. Sehingga, kata saksi, karena tidak adanya niat membantu dari pihak perusahaan membuat warga marah mengamuk dan membongkar kem Perusahaan.

Beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 17.45, pasukan bersenjata lengkap dari satuan Brimob Polres Paniai, turun ke lokasi dan membubarkan paksa warga sekitarnya dengan tembakan. Akibatnya, tujuh orang warga kena tembakan. Satu diantaranya telah meninggal dunia pada Rabu (2/8/2017) pagi.

Nama-nama korbannya adalah Yohanes Pakage kena tembak dan patah tulang paha, Esebius Pakage kena tembak di telapak kaki, Delian Pekei kena tembak di betis, paha, bagian rusuk dan rahang, Penias Pakage kena tembak di tagan kanan, Amos Pakage kena tembak di kaki kiri, Marinus Dogopia kena tembak di bokong sebela kiri, Demian Pekei dan Melkian Pakage.

Yulius Pigai kena tembak di paha. Kedua paha pata dan kena di kemaluan lalu meninggal sekitar pukul 07.00 pagi waktu papua dari rumah sakit pratam Deiyai, Papua.

 

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIni Kronologis Polisi Indonesia Tembak Mati Satu Warga dan Lukai Enam Warga Sipil
Artikel berikutnyaPolisi Indonesia Gunakan Peluru Tajam Tembak Warga di Deiyai, Bukan Peluru Karet