Masyarakat Palang Bupati Paniai di Jalan

0
3231

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Masyarakat dan pemuda/i yang tergabunh dalam Tim Peduli Bencana Alam Kabupaten Paniai, Jumat (18/8/2017) pagi, memalang Bupati Hengki Kayame, di jalan raya depan Kantor Keuangan, Enarotali, Paniai.

Sebelumnya, sejak pagi tim ini berkumpul di depan Kantor BPBD Paniai untuk menanyakan sudah sejauh mana dinas tersebut kerja.

Namun ketika melihat bupati lewat dengan mobil dinas DS bernomor 01, mereka langsung bergerak memalang Bupati dengan cara berdiri di jalan.

Mobil pun berhenti, Bupati turun dan sedikit terjadi aduh mulut deng tim tersebut. Namun tim tidak menggubris dan tetap memalang.

Setelah Bupati berjanji akan menemui mereka, mereka kemudian melepaskan Bupati untuk pergi.

ads

Lalu tim tersebut, diarahkan langsung ke ruang pertemuan Kantor BPBD oleh pihak keamanan yang langsung dipimpin oleh AKBP Wakapolres Paniai, Roberth Puy, Kadin BPBD, Nahum Tebai, dan Moses Mote, anggota DPRD Paniai.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Menurut tim peduli bencana alam, Bupati dipalang lantaran pihaknya kesal dengan sikap pemerintah daerah yang tidak mau merespon beberapa tuntutan atasi korban luapan air danau paniai yang disampaikan dalam aksi seminggu lalu.

“Tadi kami palang Bupati, karena kami marah dengan sikap pemda Paniai yang tidak mau lihat korban bencana luapan air. Lalu tuntutan mengenai itu juga terus tidak direspon. Akhirnya kami bertindak tadi,” kata Natalis Kudiai, Ketua Tim Peduli Bencana Alam Kabupaten Paniai.

Natalis mengatakan, saat demo pemerintah berjanji akan bertindak cepat atasi segala bentuk derita korban. Namun masuk seminggu lebih tidak ada tindakan apapun.

“Sehingga itu bikin kami marah sekali. Apalagi korban hari-hari ini terus menderita,” beber dia.

Dijelaskan, selama ini pihaknya diam karena jelang 17 Agustus. “Tapi mulai hari ini ke atas kami akan bertindak tegas,” ucap dia

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Aksi pemalangan tadi, sambung Natalis, bisa dilepas karena bupati berjanji akan menemui mereka.

“Dan kalau sampai sebentar Bupati tidak datang temui kami, kami akan palang kantor Keuangan dan kantor Bupati,” kata dia tegas

Menanggapi itu, Nahum Tebai, Kepala Dinas Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Paniai, kepada tim peduli bencana alam, mengatakan selama ini dirinya diam karena uang di dinasnya tidak ada.

“Sejak bencana ini terjadi, kami tahu ada masyarakat yang menjadi korban dan harus ditolong. Tapi masalahnya uang di dinas saya tidak ada. Bagaimana mau kerja kalau uang tidak ada,” kata dia.

Terkait soal itu, lanjut dia, dirinya sudah melakukan upaya-upaya hanya saja terus mengalami kegagalan. “Waktu terjadi bencana saya buat dua proposal, satu untuk pemda daerah dan satunya untuk pusat. Yang untuk daerah dari keuangan tolak. Jadi untuk yang pusat nanti saya akan bawah,” jelas dia.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Kata dia, pihaknya mencatat ada 116 kampung dari 18 distik yang digenangi air. Untuk itu bila ada bantuan, semua yang menjadi korban akan dapat merata.

Sementara Wakapolres Paniai, Roberth Puy, meminta kepada Tim peduli benaca alam, untuk tenang saat bertemu Bupati supaya apa yang disampaikan dapat diterima dan terwujud.

“Karena apa yang kawan-kawan perjuangkan ini baik maka saya minta sebentar kalau ketemu Bupati harus tenang. Tidak boleh semua bicara. Nanti kalian tunjuk 3 orang pembicara untuk sampaikan maksud kalian. Ini supaya tujuan kalian terwujud,” kata wakapolres.

 

Pewarta:Stevanus Yogi

 

Artikel sebelumnyaFestival Budaya Yahukimo Tidak Ada Menang dan Kalah
Artikel berikutnyaPembunuh Mengampuni Diri