West Papua: Bangsa yang Sedang Diperbudak Firaun Modern Indonesia

0
2950

Kami bangsa West Papua menyampaikan refleksi ini untuk bangsa Indonesia yang sedang memperingati hari kemerdekaannya 17 Agustus  2017 ke-72. Refleksi ini berangkat dari sejarah bangsa West Papua yang memandang Pemerintah RI hadir sebagai Firaun Modern Indonesia yang perbudak kami.

Simak kutipan dibawah yang menggambarkan penggalan sejarah kami yang mendasari refleksi ini. “… kita akan ditelanjangi di depan dunia beradab, sebagai bangsa biadab, bangsa pembunuh orang-orang Papua” (2005).

Apa yang disampaikan oleh Prof. Dr. Magnis yang dikutip tadi adalah benar. Bangsa Indonesia layak menerima predikat bangsa biadab dan pembunuh. Apa yang dikatakan ini adalah realitas dan watak yang sebenarnya bangsa Indonesia.

Kita membandingkan dengan watak para penjajah dunia barat dengan penjajah Indonesia jauh sangat berbeda. Watak Penjajah dunia barat itu dua sisi, yaitu: beradab dan biadab. Beradab karena dia bisa respek dan melindungi pemimpin yang menjadi lawan mereka.

Kita perlu lihat beberapa contoh para pejuang di beberapa negara. Pemimpin rakyat yang berjuang untuk keadilan dan perdamaian dilindungi.

ads

Ketika Mahatma Ghandi melakukan protes atas pendudukan dan penjajahan pemerintah Inggris di India, dia tidak ditembak mati oleh bangsa dan pemerintah Inggris. Pada saat Pendeta Marten Luther King, Jr., melakukan protes terhadap diskriminasi rasial di Amerika, pemerintah secara langsung tidak membunuh dia. Walaupun akhirnya dia dibunuh oleh seorang kulit putih. Intinya, dia tidak ditembak penguasa.

Baca Juga:  Adakah Ruang Ekonomi Rakyat Dalam Keputusan Politik?

Pada saat Nelson Mandela melawan penguasa apartheid di Afrika Selatan, dia tidak ditembak mati oleh pemerintah/penguasa Apartheid. Dia ditangkap dan dipenjarakan di Roben Island 20 tahun. Akhirnya, Nelson Mandela menjadi bapak rakyat Afrika Selatan.

Pada saat Soekarno dan para pahlawan nasional Indonesia berjuang melawan penjajah Belanda, dia ditangkap dan dibuang ke Ende Flores, Digul West Papua. Dia tidak ditembak mati oleh penjajah.

Ini hanya beberapa sampel untuk menjadi bahan komparasi watak para kolonial dunia barat dengan Firaun modern Indonesia. Prof. Dr. Franz adalah benar. Firaun modern Indonesia yang biadab dan pembunuh para pemimpin dan rakyat dan bangsa West Papua.

Pemimpin Arnold Clemens Ap dibunuh pasukan Kopassanda (sekarang: Kopassus). Pemimpin Dr. Thomas Wapay Wanggai diracuni atau dibunuh di Kali Sosok. Pemimpin Dortheys Hiyo Eluay dibunuh oleh Kopassus. Pemimpin Yustinus Murip dibunuh oleh pasukan gabungan TNI/Polri. Jenderal Kelly Kwalik dibunuh oleh pasukan gabungan TNI/Polri, Densus 88. Pemimpin Musa Mako Tabuni dibunuh oleh pasukan Densus dan didukung TNI/Polri.

Baca Juga:  Indonesia Berpotensi Kehilangan Kedaulatan Negara Atas Papua

Kita tiba pada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab dengan jujur berdasarkan hati nurani kita masing-masing:

  1. Apa yang melatar belakangi penjajah dunia barat memiliki watak beradab dan manusiawi dimana menghormati dan melindungi pemimpin lawan mereka?
  2. Mengapa Firaun modern Indonesia mempunyai watak biadab, kejam, kejam, kriminal dan brutal dalam menghadapi rakyat dan bangsa West Papua?
  3. Apa yang membuat watak penjajah dunia barat dan Firaun modern Indonesia memiliki watak yang sangat berbeda?

Jika tiga pertanyaan ini saya jawab sendiri, nanti para pembaca yang mulia dan terhormat akan menilai penulis orang yang berpikir subyektif dan kerdil, karena itu tiga pertanyaan ini kita jawab dengan apa yang kita tahu masing-masing. Selamat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Pada tanggal 17 Agustus 2017, mereka (Indonesia) merayakan Hari Kemerdekaan RI yang ke-72. Pancasila dibacakan dalam upacara ini. Mereka yang hadir mengucapkan 5 butir Pancasila sebagai nilai-nilai luhur. Apakah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu dijiwai dan diterapkan oleh mereka? Mengapa sila ke satu, kita bilang ke-Tuhan-an, tetapi masih membunuh umat Tuhan di West Papua?  Bagaimana dengan penerapan nilai pendidikan Pedomanan Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4) oleh mareka?

Baca Juga:  Vox Populi Vox Dei

Kita harus akui jujur bahwa tidak semua rakyat dan bangsa Indonesia yang berwatak rendah seperti yang dilakukan oleh para penguasa Firaun modern di Indonesia. Penguasa selalu berbohong di publik dengan berbagai pernyataan yang tidak benar tentang masalah-masalah yang dialami oleh rakyat dan di West Papua selama 54 tahun sejak 1963.

Rakyat dan bangsa West Papua harus mendidik rakyat dan bangsa Indonesia untuk membebaskan mereka dari ketidaktahuan tentang persoalan ketidakadilan dan kekejaman Firaun modern Indonesia.

Penguasa ini mengekang rakyat Indonesia dengan berita-berita di berbagai media. Media itu dirumuskan sesuai dengan kepentingan dan selera penguasa Firaun modern Indonesia.

Benarlah yang dikatakan Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno.

“Situasi di Papua adalah buruk, tidak normal, tidak beradab, dan memalukan, karena itu tertutup bagi media asing. Papua adalah luka membusuk di tubuh bangsa Indonesia” (2005: hal. 225). Prof. Magnis dengan tepat menggambarkan dampak dari perilaku Firaun modern Indonesia terhadap rakyat dan bangsa West Papua.

Selamat membaca, mengecap dan menikmati tulisan ini.

 

)* Penulis adalah President/Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua

Artikel sebelumnyaBupati dan DPRD Deiyai Sepakat Usir PT Dewa dan Brimob
Artikel berikutnyaNilai Pakaian Adat Bangsa dan Jenderal Tito Karnavian