PANIAI, SUARAPAPUA.com — Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Paniai, Oktopianus Gobai, menyampaikan partainya telah mendukung dan menetapkan Meki Nawipa sebagai bakal calon tunggal Bupati di Pemilukada serentak Jilid II tahun 2018.
Gobai mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKB telah merekomendasikan Meki Nawipa secara sah untuki maju bertarung di pemilukada tahun 2018. Sehingga sebagai pengurus cabang pihaknya akan meneruskan rekomendasi tersebut.
Dikatakan, Meki Nawipa mendapatkan rekomendasi berdasarkan surat keputusan DPP/PKB/Nomor/57/Desk/Pilkada/IX/2017.
“Meki adalah calon tunggal Bupati tahun 2018 dari partai PKB. Rekomendasi sudah dia dapat langsung dari DPP. Deklarasi ini untuk umumkan ke masyarakat siapa yang maju dari partai PKB,” kata Gobai, Senin (16/10/2107), di lapangan Karel Gobai, Enarotali, Paniai.
Untuk meyakinkan rekomendasi itu, ia mengatakan, jika saja KPU membuka pendaftaran hari ini, hari ini juga Meki Nawipa didaftarkan.
“Tapi karena jadwalnya nanti, kami akan tunggu bersama-sama,” ucapnya.
Partai PKB memiliki lima kursi di DPRD kabupaten Paniai. sehingga itu sudah memenuhi kuota untuk maju Bupati.
“Tanpa kualisi partai lain pun, siap bertarung di pemilukada nanti. Kami sendiri saja sudah memenuhi kuota. Partai lain terserah mau jatuhkan pilihan ke balon siapa. Pastinya, kami siap terima partai yang mau bergabung,” jelasnya.
Dikataan, partai PKB adalah partainya masyarakat Paniai. Bukan partai milik satu atau dua marga, kelompok atau golongan tertentu.
“Untuk itu, masyarakat paniai mari sama-sama dukung partai ini,” ajak dia.
Terpisah, Menase Gobai, anggota DPRD Paniai dari partai PKB, mengatakan balon yang maju dari partai PKB, sebagai kader partai dirinya siap mendukung.
“Semua yang maju adalah kita punya orang. Tapi sebagai kader partai PKB saya tetap dukung yang maju dari partai saya. Bukan karena orangnya,” kata dia, menjawab pertanyaan suarapapua.com.
Yuliten Kobepa, seorang pemuda Paniai, menuturkan Paniai sedang krisis pemimpin yang berpihak pada rakyat sehingga yang maju harus tahu diri.
“Tahu diri artinya maju jangan untuk pribadi, keluarga atau untuk kelompok tertentu. Kalau itu tujuannya lebih baik tidak usah. Kami mau pemimpin besok adalah pemimpin yang mau lihat penderitaan rakyatnya bukan senang atau berfoya-foya diatas penderitaan rakyatnya,” ungkapnya.
Menurut hemat Kobepa, persoalan rakyat paniai dari semua aspek kehidupan baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, social dan budaya sangat terancam. Sangat terpinggirkan dari hak dan kewajiban yang seharusnya diperoleh. Untuk itu, kata dia, tiap balon yang maju harus ukur diri. Apakah sudah sehat secara mental, jiwa dan roh atau tidak.
“Karena terakhir yang menjadi korban adalah rakyat,” beber dia.
Dari pantauan suarapapua.com, masyarakat yang datang saksikan acara deklarasi tersebut (pendukung Meki Nawipa maupun simpatisan) jumlahnya berkisar ratusan orang.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau