Bupati Abock: Tidak Ada Bantuan untuk Mahasiswa Makassar dan Jakarta

0
3330

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Abock Busup, bupati kabupaten Yahukimo, Papua menegaskan tidak ada bantuan studi untuk mahasiswa Yahukimo yang sedang tuntut ilmu di kota studi Jakarta dan Makassar.

Hal itu ditegaskan bupati saat diwawancarai wartawan di Apotek Derial Lama di Dekai, Rabu (25/10/2017) pekan kemari.

“Tidak ada bantuan untuk mahasiswa Makassar dan Jakarta karena waktu itu mereka demo di KPK supaya saya ditangkap padahal mereka (mahasiswa) tidak punya bukti,” jelasnya.

Bupati mengatakan mahasiswa dari Jakarta dan Makassar yang melaporkan dirinya ke KPK dengan isu dirinya telah melakukan tindakan korupsi.

“Untuk yang mereka demo, saya minta mereka (mahasiswa) minta maaf dulu dan saat ini sudah tidak ada dana lagi. Mereka punya orang tua ada, pemkab tidak akan bantu selama tidak ada permintaan maaf dari mahasiswa,” ujarnya.

ads
Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Tidak lama ini, salah satu mahasiswa dari kota studi Makassar mengungkapkan
mahasiswa di kota studi tersebut mendapat ancaman dari pemilik kontrakan yang dihuni mahasiswa karena belum bayar.

“Kami disuruh bawah keluar barang barang dengan nada yang kasar dari pemilik rumah kontrakan. Dia bilang sudah cukup bersabar dan berikan kesempatan untuk tinggal sampai tiga bulan. Jadi pemilik rumah kontrakan minta untuk kosongkan rumah,” ungkap salah satu mahasiswa yang diunggah ke facebook di wall pribadinya pada 1 Oktober lalu.

Baca Juga:  Forum Peduli Demokrasi Kabupaten Yahukimo Desak Pemilu di Dekai Diulang

Silas Giban, Badan Pengurus mahasiswa di Makasar mengaku sudah mendapat telepon dari pemilik kontrakan berulang kali.

“Saya sudah dapat telepon dari teman-teman mahasiswa bahwa mereka akan diusir pada 1 Oktober. Saya sudah tiga bulan di Papua untuk urus nasib mahasiswa. Sampai sekarang belum mendapat jawaban yang pasti dari pemkab Yahukimo,” jelasnya.

Silas mengaku kesal. Karena ia sudah menghabiskan tiga bulan untuk urus nasib mahasiswa. Sementara bupati baru keluarkan statemen untuk tidak membantu mahasiswa dari Makassar dan Jakarta.

Baca Juga:  Pemerintah Dituding Aktor Perampas Tanah Adat Papua

“Saya susah ketemu bupati. Jadi waktu ketemu sekda, saya diminta ketemu wakil bupati. Dan saat ketemu wakil bupati, wakil bupati bilang sabar. Jadi pemkab Yahukimo sedang permainkan saya dan saya sangat kesal,” katanya kesal.

Kata Giban, dirinya sudah mendengar langsung dari bupati bahwa tidak akan ada bantuan untuk mahasiswa di Makassar dan Jakarta.

“Saya sudah dengar langsung waktu bupati ketemu dengan korban kebakaran di Dekai. Jadi saya akan pulang ke Makassar untuk koordinasi dengan mahasiswa di sana,” pungkasnya.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaGembala Kaum Tertindas: Kejahahatan, Kekerasan dan Kehancuran Masih Penuhi Tanah Kami
Artikel berikutnyaUpaya Belanda Membangun Kesehatan Papua (Bagian 2)