Bupati Paniai: Babi yang Berkeliaran Dalam Kota akan Ditembak

0
3996

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Paniai, Hengki Kayame, menegaskan akan perintahkan aparat keamanan untuk tembak mati babi piaraan yang berkeliaran didalam kota Enarotali, Paniai.

Himbauan ini disampaikan untuk masyarakat yang tinggal dan menetap di sekitar kota Enarotali seperti di kampung Kogekotu, Ugibutu, Awabutu, Dupia, Iyaitaka, Enarotali dan Aikai.

Bupati mengatakan, jika babi piaraan sengaja dibiarkan berkeliaran dalam kota Enarotali maka akan ditembak langsung tanpa negosiasi dengan pemiliknya.

“Untuk itu yang jadi kepala kampung di kampung-kampung sekitar kota Enarotali, tolong kasih tahu masyarakat kalian tentang informasi ini. Jangan lupa,” kata Bupati, kepada 216 kepala kampung dalam pertemuan pengecekan LPJ dana desa tahap pertama yang dibuat dinas DPMK Paniai, Selasa (24/10/2017), di ruang aula kantor Bupati, Madi, Paniai.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Menurutnya, kalau disebut babi piara harus piara dalam kandang. Bukan dibiarkan berkeliaran sembarangan.

ads

“Memang dulu orang tua kita kalau piara babi dibiarkan di luar dari pagi dan sore dimasukkan dalam kandang. Tapi itu dulu, sekarang tidak boleh. Enarotali itu kota. Kita harus tunjukkan wajah kota seperti kota-kota di daerah lain,” ujar dia.

Ia berlasaan, babi yang di luar kandang mudah terserang penyakit, sehingga bila komsumsi dagingnya berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

“Babi kalau diluar kandang akan makan apa saja, dan kalau itu berbahaya, akan berpengaruh ke kesehatan tubuh kita. Apalagi sekarang penyakit menular yang tersebar banyak, seperti TBC, malaria terutama AIDS,” beber Kayame.

Selain itu, lanjut dia, juga akan merusak hasil kebun orang lain seperti ubi, tebu, sayur-mayur dan lainnya.

“Jadi yang tidak bisa piara babi dalam kandang, lebih baik tidak usah piara babi. Harus piara kayak orang Toraja. Contohi itu,” ajak dia.

Sehingga untuk mencegah semua itu, kembali ditegaskan akan menembak setiap babi yang bebas berkeliaran dalam kota

Baca Juga:  Gawat! Di Mimika, 2.500 Ekor Babi Mati Terserang Virus ASF

Mendengar itu, seorang kepala kampung, meminta bupati untuk menutup juga berbagai permainan judi.

“Kalau begitu judi togel, dadu, bola putar, harus ditutup juga,” kata dia kepada Bupati.

Bupati tidak memberi kepastian jawaban dari pertanyaan kepala desa tersebut. Hanya bupati mengakui, bahwa semua permainan judi di Paniai dijalankan oleh aparat keamanan.

“Aparat yang jalankan semua judi itu. Mereka cari tambahan uang karena gaji mereka kecil,” kata bupati menanggapi pertanyaan tersebut.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKPUD Paniai Gelar Gerakan Sadar Pemilu 2018
Artikel berikutnyaBupati Paniai: Dukung Saya Kalau Masih Mau Pakai Garuda