Paul Mayor: Isap Lem Aibon Jadi Trend di Kalangan Remaja

0
3488

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Paul Finsen Mayor, tokoh masyarakat adat Papua Barat dan Pemerhati Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua mengatakan isap lem aibon jadi trend di kalangan remaja di Sorong, Papua Barat.

Mayor menjelaskan, sungguh miris melihat ada banyak sekali anak-anak dan remaja Asli Papua di Kota Sorong yang selalu mengisap Lem Aibon. Katanya, luar biasanya lagi isap em aibon menjadi trend.

“Lem aibon itu salah satu zat adiktif berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia apalagi kalau sampai di konsumsi. Zat adiktif ini dapat merusak kesehatan tubuh para Pengguna dan lebih berbahaya lagi adalah Merusak Otak Para Pengguna,” katanya kepada suarapapua.com, Selasa (1/11/2017) dari Sorong, Papua Barat.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Mayor berpendapat, aktivitas isap lem aibon ini menjadi masalah serius yang harus diperhatikan semua pihak sebelum semuanya terlambat. Karena, kata dia, pemakai aktif lem aibon semua masih sekolah di Sekolah Dasar ( SD) dan ada yang belum sekolah.

Persoalannya, kata dia, adalah kalau sampai ini dibiarkan maka masa depan generasi muda Papua akan hancur dan selalu bermasalah karena otak para pengguna terganggu. Sumber daya manusia generasi muda yang ada di sini sangat penting.

ads

“Maka saya minta Pemerintah Daerah Kota Sorong dan Pemerintah Provinsi Papua Barat agar bisa mengambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah ini. Ini masalah serius jangan main-main,” tegasnya.

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

“Lem Aibon mengancam nyawa manusia Papua, jadi poemerintah segera mengambil tindakan. Posisi anak anak pengisap lem aibon sering terlihat di Depan Bandara DEO, emperan toko di depan Bandara terutama di depan hotel Meridien dan sepanjang jalan menuju ke arah Mega mall. Di situ banyak sekali anak anak kecil pengisap Lem Aibon di emperan emperan took,” ungkap Mayor.

Sebagai Pimpinan Adat Papua, ia meminta pemerintah dan gereja turun tangan untuk memberikan pengetahuan dan sosialisasi dan juga mengambil tindakan tegas sebab ini menyangkut masa depan generasi muda Papua yang kalau tidak diselesaikan maka akan berdampak buruk ke depannya.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Saya himbau bantuan dari para guru di sekolah dasar agar mengecek Anak anak muridnya yang terindikasi terlibat dalam pemakaian lem aibon agar segera mengambil langkah untuk diberikan teguran tertulis dan orang tua dari anak-anak ini wajib dipanggil untuk diberikan Pemahaman mengenai bahayanya lem aibon bagi masa depan anaknya supaya orang tua pun dapat menegur dan mengawasi anaknya dari bahaya Lem Aibon ini,” pintanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPersamaan Persipura dan Barcelona Menuju Kemerdekaan
Artikel berikutnyaMenkopolhukam Gelar Rakor Bahas Pengamanan Pilkada Papua