JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebuah kelompok dari Konferensi Kristen Asia (The Christian Conference of Asia) telah melaporkan adanya pola pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
Setelah dilakukannya kunjungan ke wilayah Papua yang dikontrol Indonesia, Konferensi Gereja Asia mengatakan bahwa masyarakat adat Papua menghadapi “pelanggaran hak asasi manusia berat dan represi di atas tanah mereka sendiri”.
Kunjungan tersebut dilakukan minggu lalu dan merupakan bagian dari program organisasi tersebut untuk mendukung gereja dan orang-orang yang sedang berada dalam kondisi mengkhawatirkan.
Konferensi Gereja Asia mengatakan bahwa tiga anggota tim solidaritas pastoral mereka menghabiskan empat hari di Papua dengan berbagai kunjungan dan pertemuan yang dilakukan secara “intensif”.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Orang Asli Papua mengatakan kepada delegasi Konferensi mengenai represi yang hingga kini masih berlangsung dan pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis, termasuk di dalamnya soal larangan yang menekan kebebasan mengungkapkan pendapat dan kebebasan berserikat atau berorganisasi.
Menurt Konferensi Gereja Asia, laporan yang masuk ke mereka terkait dengan timbulnya kekhawatiran oleh Orang Asli Papua mengenai impunitas (pengampunan) terhadap para pelanggar hak asasi manusia yang berasal dari pihak polisi dan TNI.
Untuk diketahui, Konferensi Kristen Asia beranggotakan 17 dewan nasional dan lebih dari 100 organisasi gereja yang tersebar di 21 negara.
Pewarta: Andre
Sumber: Radio New Zealand