Kopkedat Sudah Sekolahkan Beberapa Anak Korowai

0
2386
Anak-anak Korowai di sekolah darurat yang dibangun KOPKEDAT Papua (Foto: Ist/SP)
adv
loading...

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Selama Komunitas Peduli Kemanusiaan Daerah Terpencil (Kopkedat) Papua ada di Yahukimo, telah menyekolahkan 4 anak Korowai Batu di Dekai dan 6 orang Korowai di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Hal tersebut diakui Yan Akobiarek, ketua Kopkedat, melalui keterangan tertulis yang diterima suarapapua.com, belum lama ini.

“Selama pelayanan kami di Korowai, antara distrik Saradala dan Korowai Batu, sudah kami bangun gedung sekolah swadaya dan hasilnya 6 anak ada sekolah di Wamena dan 4 lagi di Yahukimo. Kami berharap, pemerintah Yahukimo bisa menggantikan gedung dan tugaskan guru tetap di sana agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik,” tulisnya pada Sabtu (7/1/2018)

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Lanjut Yan, orang Korowai adalah orang Papua yang hidup di atas pulau emas ini dan mereka punya hak untuk nikmati Otsus Papua.

Diakuinya, sejak deklarasikan Kopkedat di Wamena pada tahun 2016 sampai sekarang, tetap eksis dan melakukan pelayanan dengan visi “Kerja dengan hati rasa cinta dan memiliki” di atas Tanah Papua.

ads

“Memang selama ini kami masih jalan dengan modal pribadi, dan hasil sumbangan dari saku kami sendiri, tidak ada bantuan atau sponsor dari pemerintah,” tulisnya lagi.

Ia menjelaskan, suku Korowai sendiri berada di sebelah Kali Be. Kali ini yang memisahkan antara kedua suku antara Korowai dan Kopkaka.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Maksudnya Yahukimo memiliki dua desa di Korowai yaitu Kampung Brukmakot dan Kampung Omakot atau disebut Kofe.”

Tulis ketua Kopkedat, di kampung Omakot mereka adalah campuran antara Korowai dan Kopkaka, terjadi perkawinan campur di sini dan membentuk satu kampung. Sedangkan kampung Brukmakot sendiri adalah suku Korowai tulen yang disebut Korowai Batu karena struktur tanah di sini ada banyak bebatuan bercampur tanah lumpur.

Melihat kenyataan di sana, Yan mengharapkan agar kedepan pihak pemerintah dan lembaga lain turut serta membangun orang Korowai dan jangan dijadikan objek keuntungan pribadi atau kelompok.

Sementara itu, bendahara Kopkedat Yesaya Pahabol, mengatakan, “Kami sekolahkan anak dari Korowai dengan harapan agar mereka nantinya bisa kembali dan membangun daerahnya sendiri. Baik itu dalam sisi pendidikan, kesehatan maupun bidang lainnya.”

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Yesaya saat dijumpai wartawan beberapa waktu lalu di rumahnya, menceritakan suka duka selama ini. “Waktu itu, kami memulai dan terus lanjutkan dengan kerelaan hati saja. Pihak lain tidak beri kami bantuan, apalagi pemerintah. Jadi, komitmen kami bahwa tugas mulia ini harus difokuskan. Kita merasa prihatin sama masyarakat,” tuturnya.

Perhatian berbagai pihak sangat diharapkan demi menjawab problematika persoalan yang dihadapi selama ini.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaRibuan Pendukung Antar Hengky-Yeheskiel Daftar di KPUD Paniai
Artikel berikutnyaBupati Tolikara: Pergunakan Dana Desa dengan Baik