JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Persoalan tiadanya dana yang dihadapi Persipura Jayapura di tahun 2017 akhirnya mulai terjawab setelah PT. Bank Papua dan PT. Freeport Indonesia menjawab proposal tim berjuluk Mutiara Hitam beberapa waktu lalu.
Persipura di kompetisi Liga 1 tahun 2018 secara resmi akan disponsori Bank Papua dan Freeport. Total Rp17 Miliar sudah digenggam pihak manajemen. Masing-masing dari Bank Papua sebesar Rp8,5 Miliar dan Freeport gelontorkan Rp8,5 Miliar.
Donasi dari PT. Freeport dipastikan segera dicairkan setelah Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano didampingi Manajer Tim, Rudy Maswi, Sekretaris Umum, Rocky Bebena dan Media Officer, Ridwan Madubun, bertemu manajemen Freeport Indonesia yang diwakili oleh Riza Pratama, Clementino Lamury, Spencer Paoh, dan Napoleon Saway, Kamis (18/1/2018) di Jakarta.
Perusahaan raksasa asal Amerika Serikat itu juga berjanji akan kucurkan tambahan dana Rp1,5 Miliar jika Persipura menjuarai kompetisi Liga Indonesia tahun 2018.
Sementara, sponsorship dari Bank Papua dipastikan beberapa waktu sebelumnya dalam satu pertemuan di Kantor Utama Bank Papua, Kota Jayapura, Jumat (5/1/2018) lalu. Hadir saat itu Direktur Utama Bank Papua, F Zendrato bersama dewan direksi lainnya.
Menurut Zendrato, dukungan yang kembali diberikan itu sekaligus mencatatkan total dana Rp57 Miliar yang telah digelontorkan ke Persipura Jayapura terhitung sejak 2015 silam.
Dari hasil kerja sama dengan dua sponsor utama itu, menurut Mano, belum seluruhnya memenuhi kebutuhan dana yang ditargetkan Persipura di tahun 2018. Sebab, kata dia, pihak manajemen butuh total dana sebesar Rp35 miliar untuk satu musim kompetisi ini.
Menggapai target total dana yang dibutuhkan tim dan manajemen untuk dipakai selama satu musim kompetisi, pihaknya sementara sedang melakukan penawaran dengan beberapa sponsor lagi.
Selepas kesebelasan dari Kota Jayapura ini mendapat suntikan dana segar dari kedua perusahaan itu, Persipura di kompetisi sepakbola tahun 2018 tak akan diperkuat sedikitnya delapan pemain inti. Para “jagoan” itu lebih dulu hengkang ke klub lain. Mereka memilih pindah karena kala itu belum ada kepastian untuk bertahan.
Jagoan yang memilih berkostum tim lain itu antara lain Nelson Alom (Persebaya), Ferinando Pahabol (Persebaya), Osvaldo Haay (Persebaya), Ruben Sanadi (Persebaya), Marinus Wanewar (Bhayangkara FC), Roni Esar Beroperay (Barito Putera), Yoo Jae-Hoon (Mitra Kukar), dan Mauricio Leal (Mitra Kukar). Tak cuma di Piala Presiden 2018, mereka dipastikan akan bermain di Liga 1 musim 2018.
Empat jagoan lainnya: Boaz Solossa, Yustinus Pae, Ricardo Salampessy, dan Friska Womsiwor hijrah ke Borneo FC. Empat pemain ini berlaga di Piala Presiden 2018, dan selanjutnya kembali memperkuat Persipura.
Hengkangnya sejumlah “jagoan” Persipura, menurut Mano, tak perlu disesalkan karena dalam sepakbola itu memang hal biasa terjadi. Ia bahkan yakin dengan pasukan yang ada, pemain muda sekalipun. Bahkan tak sedikit pemain U-19 dan U-21 akan dipromosikan ke tim senior mengarungi Liga 1. Juga, kabarnya akan merekrut beberapa pemain Papua yang cukup berpengalaman di tim lain.
Hanya, lanjut Mano, ada catatan khusus bagi empat pemain yang saat ini dipinjamkan ke klub lain, agar bisa menjaga kondisi dan hindari cedera karena setelah Piala Presiden sudah pasti kembali bergabung dengan Persipura.
Khusus pemain lainnya yang memutuskan pindah, ia turut mendoakan agar mereka bisa sukses bersama klub barunya. Mano bahkan berharap, menjadi pemain utama di sana untuk mengharumkan nama Persipura dan Papua di kompetisi domestik.
Mano kemudian memastikan, mulai pekan ini para akan dikumpulkan untuk memulai melakukan persiapan jelang kompetisi Liga 1.
“Dan, semua pemain yang akan memperkuat Persipura di musim ini siap kita ikat kontrak,” ujarnya.
REDAKSI
