Oleh: Yosef Rumaseb)*
ENEMY AT THE GATE OF BIAK
KONTEKS
Rencana kunjungan Presiden Putin ke Indonesia nanti –seperti disebut dalam berita ini — menyusul kunjungan turis militer Rusia di bulan Desember 2017 lalu berpotensi mendorong kembali proses pembangunan pangkalan Air Launch Sattelite yang sempat terhenti dan dinyatakan bangkrut.
Langkah ini adalah resiko dari prinsip diplomasi internasional Indonesia yang memilih untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Indonesia tidak punya sahabat dan seteru sejati, kecuali bersahabat dengan negara yang memberi manfaat sesuai kepentingan nasional Indonesia. Amerika rencana memberlakukan boikot bagi Indonesia? Pusing amat, sekalian saja tarik Freeport keluar dari Timika, bawa semua teknology militer toh Indonesia sekarang diback up Rusia.
Enemey at the Gate
Kerja sama Rusia dengan Indonesia sulit mengabaikan Biak. Karena kerja sama itu bernuansa kerja sama militer dan missi pengembangan proyek antariksa dan di masa lalu sdh ada aktivitas pada dua aspek itu di Biak.
Biak adalah lokasi strategi secara geografis Biak untuk kepentingan pertahanan keamanan nasional. Posisis Biak juga strategis untuk industri antariksa (aero space) di mana ada LAPAN dan ada kemungkinan pembangunan Air Launch Sattelite (ALS) misalnya oleh pihak Rusia — Desember lalu Bandara Frans Kaisiepo didarati pesawat pembom canggih Rusia.
Tapi, kita orang Byak akan bikin apa dengan itu untuk hadapi perkembangan ini? Musuh sudah ada di depan pintu, SDM Byak harus bergegas bangun, dan bekerja sama menghadapinya. Jika proyek besar itu masuk Biak, apakah SDM Byak siap memanfaatkannya? Atau malah nanti tersingkir?
Potensi Biak
Biak memiliki potensi SDM yang belum dikelola baik. Beberapa komunitas SDM sudah terorganisasi seperti KIKB maupun Pemda sudah merumuskan kajian dan program, ada program yang sdh dikerjakan tetapi ada juga yang belum tersentuh.
Biak punya posisi geopolitik strategis yg penting bagi kepentingan pertahanan keamanan dan industri digantara aero space seperti sudah disebut di atas.
Biak memiliki potensi SDA kelautan, perikanan, pariwisata yang belum dikelola secara baik. Potensi perikanan Byak dapat menjadi “lumbung gizi” bagi orang Papua lain yang saat ini mengalami masalah malnutrisi.
Mungkin Biak perlu percepat pendirian UNIKAMP agar kelak akan jadi universitas yang sekaligus Pusat Study Byakologi maupun Pusat Study Aero Space.
Baca juga: Menelisik Pulau Biak sebagai Pusat Peluncuran Satelit
Manokwari, 27 Jan 2018
)* Penulis adalah anak kampung, tinggal di Biak