DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Setidaknya ada empat dari sekian banyak program prioritas pemerintah Kabupaten Dogiyai yang dibeberkan Bupati Yakobus Dumupa untuk mewujudkan visi Dogiyai Bahagia.
Yakobus membeberkan salah satu diantaranya adalah penataan lembaga pemerintahaan di lingkungan Pemkab Dogiyai.
Selain itu, kata dia, di masa kepemimpinannya diwajibkan aparatur sipil negara (ASN) disiplin kerja. Seluruh ASN wajib kerja mulai jam delapan pagi.
“Kami juga akan memindahkan ibu kota kabupaten dari Kigamani ke wilayah Pona,” ujar Dumupa pada saat acara syukuran pelantikan yang digelar di Idakebo, Distrik Kamuu Utara, tidak lama ini.
Sejalan dengan itu, kata dia, pihaknya akan memperjelas pengesahan tapal batas dengan beberapa kabupaten tetangga.
Merajut kebersamaan sesama ciptaan Tuhan pasca Pilkada 2017 adalah agenda urgen yang juga tetap diprioritaskan. “Satu hal penting lagi adalah kita membangun kerjasama, persatuan dan kerukunan diantara semua orang Dogiyai yang selama ini sudah terpecah belah,” ujarnya.
Yakobus menegaskan, mencapai program jangka panjang daerah ini memang harus dikelola secara profesional tanpa kepentingan pihak tertentu. “Supaya pemerintah bisa mensejahterakan masyarakat Dogiyai,” idamnya.
Terkait rencana pindahkan ibu kota kabupaten ke Pona, Dogiyai bagian selatan, kata Dumupa, bukan tanpa alasan dan memperhitungkan masa depan kota Moanemani dari berbagai dampak pembangunan.
Mantan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) ini juga rencana bentuk tiga tim yang diisi berbagai elemen. Tim tersebut bertugas mengkaji secara khusus tiga persoalan utama yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Alasan Dumupa, tiga bidang ini terdapat banyak masalah serius yang ada di wilayah Kabupaten Dogiyai.
“Tim akan menggali persoalan, kemudian mengkajinya dan itu akan disampaikan ke bupati. Nanti didorong untuk dijadikan program pemerintah dan pasti ditindaklanjuti,” jelas Dumupa.
Ia akui bahwa untuk membangun Dogiyai, memang perlu adakan pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat yang ada di kabupaten ini. Dalam beberapa bulan kedepan akan dibuat satu pertemuan dengan beberapa kelompok. Diskusi diadakan di tempat yang berbeda.
Bupati juga menanggapi persoalan sosial dan hak asasi manusia, tidak dibiarkan begitu saja. Kata dia, akan ada sikap tegas kepada siapapun. Baik pihak keamanan maupun masyarakat, supaya hidup berlandaskan aturan agama, adat dan pemerintah.
Pewarta: Agustinus Dogomo
Editor: Arnold Belau