Jalan Rusak Hambat Warga Okaba Pasarkan Hasil Alam

0
12584

Metro Merauke/SUARAPAPUA.com — Kepala Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Papua, Fransiskus Kamijay mengatakan, selama ini masyarakatnya sulit memasarkan hasil alamnya ke kota, lantaran ruas jalan Bian-Okaba rusak parah.

“Bagaimana mungkin hasil alam seperti pisang, umbi-umbian, kopra dan daging dibawa ke kota, kalau kondisi jalan rusak parah. Belum lagi, jalur jalan sepanjang 36 kilometer dari Bian-Okaba hanya dapat dilalui kendaraan roda dua,” kata Kamijay kepada Metro Merauke, Selasa (6/2/2018).

Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

Menurutnya, jalan Bian-Okaba juga sebagai penghubung beberapa distrik lain di antaranya Tubang dan Ngguti. “Memang itu satu-satunya jalur darat. Setelah sampai di Bian, baru menggunakan perahu motor untuk menyeberang,” ucapnya.

Kata Frans, selama ini masyarakat terus bertanya-tanya kapan jalan itu diaspal. Ia hanya dapat menyampaikan kepada masyarakatnya untuk bersabar, karena jalan itu merupakan ruas jalan provinsi.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Beberapa waktu lalu, lanjut dia, Bupati Merauke, Frederikus Gebze memerintahkan pembersihan jalan Bian-Okaba sepanjang kurang lebih 3 kilometer. Namun hanya sebatas membabat tumbuhan sekitar jalan, belum dilakukan pengaspalan.

ads

“Memang itu adalah jalan aspal. Hanya saja, sudah menjadi jalan setapak, karena di samping kiri dan kanan jalan ditumbuhi rumput,” ujarnya.

Dikatakan, jalan tersebut hanya dapat dilalui motor. Kendaraan roda empat tak dapat melintas, karena ada beberapa jembatan darurat yang dibuat warga dan tak dapat dilalui mobil.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

“Bupati Merauke sudah menyampaikan, April mendatang, beberapa jembatan darurat akan dikerjakan, sehingga dapat membuka akses untuk kendaraan lain melintas,” katanya.

Sumber: Metro Merauke

Artikel sebelumnyaDinas P dan K Merauke Teken MoU dengan PT BIA
Artikel berikutnyaPilkada Papua 2018, Pertaruhan Harga Diri Anak Koteka