Gereja Boleh Jalankan Kolekte bagi Korban Gempa Bumi di PNG

0
2743

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Orang Papua sebagai bagian dari umat Tuhan diminta peka dan solider dengan sesama lain, terutama warga negara Papua New Guinea (PNG) yang sedang menanti uluran tangan pasca gempa bumi beberapa waktu lalu.

Chris Dogopia, sekretaris umum Solidaritas Papua Barat Untuk Korban Gempa Bumi Di PNG, mengungkapkan, Gereja perlu membuka kotak persembahan khusus (kolekte) yang nantinya bersama hasil penggalangan dana di jalan raya, kampus maupun asrama-asrama akan digabungkan dan dikirim ke negara tetangga.

“Himbauan kami pada hari ini kepada seluruh pimpinan Gereja di Tanah Papua, baik itu gereja Katolik dan Protestan, agar menyerukan kepada seluruh gereja-gereja di Tanah Papua untuk melakukan aksi doa dan puasa,” katanya saat jumpa pers, Selasa kemarin (20/3/2018) di Kota Jayapura.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Selain itu, pihaknya juga menyerukan kepada Gereja-gereja untuk menggalang bantuan kepada para korban gempa bumi di PNG.

“Gereja-gereja boleh menjalankan kolekte atau persembahan khusus bagi para korban gempa bumi di PNG,” ujarnya.

ads

Himbauan ini menyusul launching aksi penggalangan dana yang digelar di Lingkaran Abepura, Senin (12/3/2018), dengan mengumumkan kepada seluruh rakyat Papua Barat dari berbagai lapisan sosial untuk terlibat aktif dalam kegiatan selama sebulan kedepan.

Aksi penggalangan dana untuk korban gempa bumi di PNG, kata dia, dimulai sejak 15 Maret 2018.

“Dana yang sudah terkumpul dari aksi penggalangan dana sementara ini berjumlah Rp15.576.900 (lima belas juta lima ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus rupiah),” rinci Dogopia.

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

Hasil tersebut didapat dari aksi penggalangan dana di jalanan. Selanjutnya, pihak solidaritas juga akan melakukan hal sama dalam bentuk sumbangan sukarela di masing-masing asrama dan kampus.

“Untuk itu, kami minta para penghuni asrama-asrama dan mahasiswa dapat bersolider untuk korban gempa di PNG,” ucapnya.

Upaya lain, posko pusat solidaritas Papua Barat untuk korban gempa bumi di PNG telah dibuka di sekretariat PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), Jl. Gerilyawan, No. 64, (Gedung LBH, Lt 1), Abepura, Kota Jayapura.

“Bila hendak memberikan bantuan, bisa diantarkan langsung ke posko,” imbuhnya lagi.

“Bisa juga mengirim sumbangannya langsung ke nomor rekening yang telah kami buka di Bank BRI. Nomor rekeningnya 3415-01-044840-53-7 atas nama West Papua Solidarity, dengan pos kontak 0821 99697331 (Sisil),” jelas Dogopia.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Samuel Awom, koordinator umum solidaritas ini mengajak kesediaan rakyat Papua dari berbagai lapisan sosial untuk turut bersolider kepada saudara-saudari Melanesia di PNG yang tertimpa gempa bumi.

“Sumbangan kita besar atau kecil, sedikit atau banyak, bukan ukuran. Yang penting kita berbagi rasa, menyumbang dari yang tidak ada, lebih baik dan bermanfaat bagi yang membutuhkan,” tuturnya.

Tidak kurang juga seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Tanah Papua dihimbau untuk turut berpartisipasi dalam aksi penggalangan dana ini.

Begitupun pimpinan paguyuban-paguyuban di Tanah Papua agar menyerukan kepada warganya turut berpartisipasi dalam aksi penggalangan dana bagi korban gempa di PNG.

Pewarta: CR-4/SP
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaRifai Darus Akui Pemda Tolikara Dukung Penuh KNPI
Artikel berikutnyaPengukuhan Pengurus FGM, Soedarmo: 24 Orang Papua Tidak Tahu Lagu Indonesia Raya