Truk Berpenumpang 20 Orang Terhanyut di Sungai Brasa Yahukimo

0
3029

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Sebuah truk milik PT. Agung Mulia yang ditumpangi 20 orang dihantam air banjir di Sungai Brasa, Yahukimo. Akibatnya, 3 orang terhanyut arus banjir dan 17 orang lainnya selamat.

Alexc Kobak, karyawan PT Agung Mulia yang juga saksi hidup atas musibah tersebut, menceritakan kejadian naas yang menimpa mereka, awalnya ia bersama 13 orang karyawan dengan sopir Gustaf dari kota Dekai melaju ke camp perusahaan pada Rabu (14/3/2018) pukul 15.00 WIT.

Truk yang mereka tumpangi, kata Alexc, berhasil menyeberangi sungai Brasa dengan aman.

“Tetapi di kali Bele ada tanjakan. Kendaraan tidak bisa lewat karena ada kayu besar melintang di tengah jalan. Sopir arahkan di bagian samping jalan untuk melintasi, ternyata ada kayu yang menahan ban mobil. Tidak bisa lewat. Terpaksa kami bermalam di tengah jalan. Saat itu tidak ada makanan,” ungkapnya saat diwawancarai suarapapua.com di Dekai, Minggu (18/3/2018) sore.

Alexc menceritakan, setelah tertahan di kali Bele, mereka mendapat bantuan dari teman-temannya yang ada di camp PT Agung Mulia. “Kami diselamatkan dengan sebuah truk perusahaan dari camp. Setelah dibantu teman-teman, hari Kamis sekitar jam 9 kami tiba di camp,” ungkapnya.

ads

Lantaran tidak sempat makan, kata dia, begitu tiba di camp, rencana mau masak makanan. “Sudah lapar bunuh, tetapi kaka sopir Gustaf bilang kita harus kembali ke kota. Ambil bahan bakar.”

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Biarpun lapar, Alexc dan karyawan lain ikut perintah sopir. Harus ke kota.

“Dalam perjalanan balik, masyarakat dari Dinggilah ada 4 orang, termasuk saya dengan sopir dan 11 orang karyawan yang ikut. Semuanya berjumlah 20 orang,” katanya.

Ia akui memang pada waktu sebelumnya juga sudah pernah antar masyarakat ke kota. Karena dari kota ke camp sudah jelas bawa bahan bakar. Sebaliknya ketika ke kota, masyarakat dari beberapa distrik biasa ikut numpang di truk perusahaan. Di pertengahan perjalanan, jika ada yang ikut, sopir biasa layani.

Dalam perjalanan ke kota Dekai itulah musibah menimpa mereka.

Tiba di pinggir sungai Brasa, kata Alexc, tepat jam 1.20 WIT. “Waktu itu kami lihat kalinya seperti biasa, tidak banjir. Sopir ikuti jalan yang biasa kita naik turun. Sampai di tengah sungai, tiba-tiba ada sesuatu, banjir besar dan truk terbalik,” tuturnya mengisahkan.

Sudah sekitar 6 bulan kendaraan perusahaan lewati jalan tersebut. Sebelum kejadian, kondisi sungai Brasa, tempat truk akan melintasi, tidak ada banjir besar.

“Saya sudah lihat sungainya tidak banjir. Kalau hari-hari lain kan banjir, jadi saya yang biasa turun dan bawa muka, terus truk ikut dari belakang,” ungkap Kobak.

Karena truk bisa lewat, ia berdiam dalam mobil bersama sopir dan 3 orang lainnya. Sesampai di tengah sungai, tiba-tiba dihantam banjir besar. Bisa jadi karena selama beberapa hari hujan deras dari pagi hingga malam dan baru redah pagi. Itu terjadi pada hari Selasa dan Rabu kemarin.

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

“Kendaraan sudah sampai di tengah sungai, muncul banjir besar dan kami disambar oleh arus yang cukup deras. Sopir langsung rem dan bertahan lama. Kami diarahkan ke sungai yang mengalir dari posisi melintang di tengah,” kata Alexc.

Selama beberapa menit, arus air kali sangat deras. Banyak macam tumbuhan, termasuk pohon besar terhanyut air banjir.

“Melihat situasi begitu, sekitar empat orang melompat ke kali. Yang lain bertahan dengan memegang bak truk, meskipun kepala truk diarahkan ke arah mengalirnya sungai,” ceritanya.

Tidak lama kemudian, truk terbalik dan tertahan di tengah kali. Sekitar 11 orang yang ada di bak truk masih bertahan. Sementara, 5 orang lagi di dalam mobil tidak bisa keluar.

“Puji Tuhan, saya tahan nafas dan buang tangan dapat pintu truk. Saya kasih turun kaca, lalu saya selamatkan empat  orang yang di dalam. Dan, 11 orang pun saya selamatkan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Penumpang yang lompat dari bak truk, Alexc mengaku sama sekali tidak melihatnya. “Yang bertahan di truk dan dalam mobil itu memang saya selamatkan. Sampai pagi selesai jam 4 sore hari Kamis, dari empat orang hanyut, satunya anak kecil, dia berenang ke pinggir kali. Sedangkan satu orang ibu dengan dua orang tua hilang. Hanyut,” cerita Alexc.

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

Arus air sungai cukup kencang. Kata Alexc, itu menyulitkan upaya pencarian.

“Di pulau kami tahan sampai pagi tadah hujan. Lalu, hari Jumat sekitar jam 9, atas bantuan masyarakat di situ, kami bisa diselamatkan dengan exavator,” ucapnya.

Diduga, truk tersebut terbalik dan terhanyut akibat derasnya air di sungai Brasa. Bisa banjir karena selama beberapa hari belakangan memang hujan deras mengguyur kota Dekai dan sekitarnya.

Pihak keluarga korban merasa terpukul dengan musibah ini. Kejadian tragis tersebut dinilai tidak akan terjadi bila ada perhatian serius dari pemerintah. “Harus segera bikin jembatan permanen. Sebab ini jalan utama yang menghubungkan beberapa distrik di Kabupaten Yahukimo,” ujar keluarga duka.

Meski tidak akan menuntut atas tragedi ini, keluarga duka menyarankan kepada pemerintah segera buka mata hati melihat fakta di lapanga untuk bangun jembatan.

“Kami tidak akan tuntut kepada siapapun. Karena ini musibah bencana alam. Kami hanya minta pemerintah harus fokus bangun jembatan ini hingga selesai supaya kendaraan bisa lewat dan kemudian hari tidak terjadi peristiwa yang sama,” ujarnya mengingatkan.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKetua Sinode Kingmi Hadiri Konferensi Pertama Klasis di Musaik
Artikel berikutnyaMasyarakat Distrik Kembu Antusias Sambut PMI Lakukan Kegiatan Kemanusiaan