Tolikara Siap Menjadi Tuan Rumah Cabor Paralayang Pada PON 2020

0
3672

KARUBAGA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Tolikara menyatakan siap sukseskan  penyelenggaraan cabang olahraga (cabor) paralayang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.

Hal itu diungkapkan Sekda Tolikara, Panus Kogoya dihadapan Ketua Umum PB Paralayang Indonesia, Djoko Bisowarno didampingi pengurus lainnya, Steven Dumbon sekretaris Pengprov Paralayang Papua, staf ahli Bupati, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Kominfo, dan para atlet paralayang di Karubaga, Kamis (22/3/2018) kemarin.

Pada PON 2020 dengan Papua sebagai tuan rumah bagi semua kontingen dari Sabang sampai Merauke, untuk cabor paralayang Tolikara merupakan tuan rumah.

Djoko Bisowarno juga akui kesiapan Tolikara sebagai tempat penyelenggara dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, mulai dari anggaran dan pelaksanaan tempat perlombaan. Hal ini menurutnya, PON 2020 dapat terlaksana di Tolikara jika nanti dinyatakan memenuhi syarat.

“Kedatangan kami yakni memastikan layak atau tidak tempat cabor paralayang di sini. Kami telah kunjungi dua tempat take off di sini, tempat terbang (landing area), dengan fasilitas lainnya,” kata Djoko.

ads

Ia menyebutkan, untuk menjadi tuan rumah paralayang, tentu saja wajib memenuhi sejumlah syarat. Antara lain berbagai fasilitas pendukung seperti tempat take off, landing area, fasilitas jalan raya menuju ke tempat lomba, dan tenaga medis.

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

“Juga, harus ada dukungan dari masyarakat. Nah, bagaimana dengan masyarakat Tolikara sendiri tentang olahraga para layang ini? Kita harus siap,” ucapnya.

Dari hasil survei di lapangan, lanjut Djoko, sudah bisa layak untuk digunakan. Dengan catatan, perlu dikembangkan agar lebih bagus lagi.

“Ketika kami melihat kesiapan, ternyata tempat ini teman-teman biasa gunakan dan layak digunakan serta bisa dikembangkan untuk lebih bagus lagi terutama keperluan wisata, tidak hanya mengejar prestasi, tetapi bisa dikembangkan menjadi ikon Kabupaten Tolikara sebagai tempat wisata olahraga dirgantara salah satunya paralayang,” ungkap Djoko.

Djoko juga mengungkapkan, “Dari sisi kontur cukup bagus gunung-gunungnya karena memang basik dari olahraga paralayang adalah take off dari gunung. Kebetulan Kabupaten Tolikara lengkap dengan gunung, sehingga sangat sayang kalau potensi ini tidak digarap.”

Diakuinya, Pemda dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati tidak menunggu instruksi dari Panitia Pelaksan PON ada disini, tetapi sudah lebih dulu mempersiapkannya. “Jadi, ketika kami datangi, sudah siap, tanpa ada tambahan apapun tempat bisa digunakan untuk keperluan PON 2020,” kata Djoko.

Baca Juga:  PSBS Siap Menuju Liga 1 Usai Ambil Satu Poin di Aceh

Hanya saja, ia sarankan menuju PON 2020 perlu persiapkan sisa tahapan seperti pelebaran jalan dan  pengaspalan. “Pendanaannya ada nggak ada nggak apa, kondisi sekarangpun penyelenggaraan PON bisa. Kita berani katakan itu luar biasa. Tidak percuma Pemda mempersiapkan ini semua. Nanti setelah PON, tempat ini menjadi aset daerah Tolikara,” tuturnya.

Hal berikut yang disarankan, masyarakat bisa belajar olahraga paralayang agar tidak jadi penonton saja. “Pemda bisa dorong  dan bina yang ingin belajar paralayang. Setelah belajar, Pemda lepaskan mereka untuk kembangkan sendiri,” pesan Djoko.

Sekda Tolikara mengatakan, pembangunan tempat paralayang sudah diprioritaskan tahun 2017 dan dilanjutkan tahun 2018. “Hasilnya sudah kita lihat sekarang ini,” kata Panus.

Khusus beberapa hal yang disarankan pengurus pusat, kata Sekda, “Itu akan kami lengkapi dalam dua tahun berjalan, agar PON 2020 nanti teman-teman seluruh Indonesia bisa datang bertanding di sini.”

Baca Juga:  Pagi Ini Jalan Trans Tiom-Wamena Dipalang Caleg PPP

Di kesempatan sama, kepala dinas akui bahwa pihaknya merekrut 5 orang penerbang selama satu bulan di Bogor. Mereka telah dididik dan dilatih, sekarang sudah bisa terbang. Hanya perlu tambah jam terbangnya.

Para atlet tersebut telah memiliki lisensi terbang dan setelah dilantik terbentuk pengurus paralayang Kabupaten Tolikara dibawah pimpinan Panus Kogoya.

Dengan membina 5 orang, diyakini ada gambaran bahwa Tolikara siap menjadi tuan rumah PON 2020. Selain itu, jelang pelaksanaan PON 2020, pihaknya merencanakan rekrut 10 putra dan 5 putri. Akan dikirim ke Bogor untuk belajar paralayang. Targetnya, tahun kedepan mereka bisa terbang.

Pihak dinas berharap Pemda mendukung beberapa agenda kedepan. Ini setelah  Pemda sudah membantuk dengan telah berhasil mengirim 5 putra dan 1 orang putri untuk menjadi penerbang. Dukungan perlu untuk sukseskan rencana 10 putra dan 5 putri agar wujudkan target raih juara paralayang di PON 2020.

Pewarta: Nay Yigibalom
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaInilah Kronologi Eksploitasi SDA dan Kekerasan di Wasior
Artikel berikutnyaBoaz dan Ronaldo Wanma Bawa Persipura Tekuk Persela Lamongan