Para Honorer RSUD Dekai Demo, Pasien Tak Dapat Layanan Kesehatan

0
3108

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Andreas Suhuniap, pasien malaria yang hendak berobat di Rumah Saki Umum Daerah (RSUD) Dekai, kabupaten Yahukimo, mengaku telah datang dengan harapan untuk sembuh dari pelayanan kesehatan, tetapi layanan yang diharapkan tak kunjung datang.

“Saya datang untuk mendapatkan pengobatan sejak jam 7 pagi menunggu sampai jam 11 siang, saya sangat kesal karena tunggu beberapa jam,” urai Andreas pada 12 Maret 2018 lalu.

Hari itu, ada pemalangan oleh para honorer RSUD. Mereka demo palang RSUD lantaran gaji mereka tak kunjung dibayar.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Andreas mengaku tinggal di tempat yang jauh dari RSUD dan telah mendapat nomor antrean 20.

“Karena situasi ini kami pasien menunggu lebih lama dan membuat kami sakit bertambah, sehingga saya pribadi sangat kesal dengan kinerja ibu kepala direktur rumah sakit,” kata Andreas mengeluhkan.

ads

Ia menambahkan, akibat hak karyawan yang tidak dibayar oleh manajemen RSUD tepat waktu, dia bersama pasien lain menjadi korban.

“Hak atau honor dari orang yang kerja ditahan berapa bulan. Kalau begini bagaimana dengan pasien, seperti saya sakit malaria yang hanya ringan saja. Pasien yang sakit parah ini bagaimana? Ini persoalan serius, dan harus diselesaikan,” ujar Andreas sambil menunjukan pasien lain di ruangan tunggu.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Direktur RSUD Dekai, dr. Rahel, mengatakan, tahun ini tidak sama dengan tahun sebelumnya.

“Kan pemerintahan sekarang sudah terapkan aturan yang berlaku di negara ini, lagian APBD pun baru dibagi, untuk proses di Dinas Keuangan pun butuh proses. Saya mengerti, apa yang disampaikan para kader hari ini, saya pun sudah menyampaikan kepada Bupati dan Sekda berkali-kali,” tutur dokter Rahel.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Direktur RSUD berjanji akan koordinasi lagi kepada Sekda dan Bupati, berharap bisa ada jalan keluar atau solusi.

“Setelah koordinasi kita akan pertemuan bersama lagi dalam waktu yang dekat dan untuk pelayanan hari ini kami memohon maaf karena tidak jalan seperti biasanya,” kata dokter Rahel.

Pewarta: Ardi Bayage

Artikel sebelumnyaAPBD Kabupaten Nduga Diduga Dimanipulasi, LP2TRI Lapor ke Pihak Berwajib
Artikel berikutnyaSaatnya DAP Dorong Perdasus Hak OAP