PANIAI, SUARAPAPUA.com — Tumpukan sampah di muara kali Enarotali yang belakangan dibiarkan nyaris menyebar di bibir Danau Paniai bisa berdampak buruk.
Yohanes Yogi, kepala suku Mee di Enarotali menyayangkan kondisi tersebut.
Menurutnya, sampah yang berserakan dan menumpuk di sepanjang dan sekitar bibir danau muara kali Enagone harus dibersihkan, karena kalau dibiarkan, penyebarannya akan meluas dan tentu berdampak buruk.
“Lihat tumpukan sampah makin dekat ke pelabuhan Aikai dan bukit Bobaigo, padahal dulu jaraknya jauh,” kata Yohanes kepada suarapapua.com, Selasa (3/4/2018).
Kata Yogi, tidak menutup kemungkinan beberapa tempat yang masih ada air juga akan disasar tumpukan sampah. Ini menurutnya, akan berdampak fatal ketika air danau meluap.
“Sebagian sudah dan kalau semua tertumpuk dengan sampah lagi, air danau akan naik seperti kejadian lalu, bahkan bisa lebih parah,” ujar Yogi mengingat kejadian masa lalu.
Ia juga menyoroti kebiasaan orang buang sampah sembarangan yang akibatnya buruk bagi semua pihak.
“Tetapi tidak bisa sepenuhnya salahkan masyarakat, karena pemerintah daerah selama ini hanya diam,” tutur Yogi.
Kayus Gobai, seorang nelayan di danau Paniai juga mengeluhkan kondisi tumpukan sampah tersebut.
Diakuinya, sudah 3 tahun ia tidak mencari ikan di sekitar muara kali Enagone.
“Sejak tiga tahun lalu sampah mulai bertumpuk dimana-mana, jadi saya dan teman-teman sulit dapat ikan, sehingga kami pindah tempat lain,” kata Kayus.
Dari pantauan suàrapapua.com, sampah yang tertumpuk terdiri dari botol minuman, botol plastik, popok bayi dan ĺainnya, akibatnya bau tak sedap tercium tajam dari tumpukan sampah-sampah tersebut.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Elisa Sekenyap