MAYBRAT, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Maybrat menegaskan, suasana politik di Kabupaten Maybrat sudah selesai, saat ini bagaimana orang Maybrat bersatu dan membangun daerah serta rakyat.
“Kedepan kita akan bicarakan jabatan, siapa menduduki jabatan apa, tetapi terlebih dahulu kita bicarakan baik. Pergantian kepala dinas, kepala distrik dan kepala kampung melalui nota dinas hanya semangat kerja politik lalu. Saya dengan wakil bupati juga tidak berdaya karena ada desakan dan tekanan sana sini,” beber Bupati Bernard Sagrim ketika memberi arahan usai ibadah Jumat Agung di gereja GKI Sion Kumurkek, Jumat (30/3/2018).
Menurutnya, orang Maybrat masih kental dengan hukum isti, sebab jika tidak dilakukan akan menjadi masalah masyarakat dan akan membawa masalah itu ke pemerintah, maka dengan tekanan itu nota dinas dikeluarkan.
“Saya mau semua jalan saja, tetapi bagaimana orang datang tekan sana sini. Ada yang bilang orang bawa racun cari orang sana sini. Ini menjadi batu sandungan, maka kita tidak bisa saling menyalahi, tetapi mari kita bersatu dan apa yang baik dengan kehidupan kita mari kita bicarakan baik-baik,” tuturnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan mengambil jalan tengah untuk mengunjungi Kumurkek, Ayamaru sambil melakukan koordinasi secara berjenjang terkait DOB Maybrat Sau.
“Jangan persoalan ibu kota, pelayanan pemerintahan macet. Tetapi, harus jalan, sambil menunggu tim rekonsiliasi yang dipimpin mantan bupati Sorong Selatan Otto Ihalauw menjalankan tugasnya. Tim akan melakukan pertemuan di Ayamaru, Aifat dan Aitinyo. Masing-masing menyampaikan pokok pikirannya dan menunggu hasil akhir seperti apa,” imbau bupati Sagrim.
Ia berharap supaya aktivitas politik jangan mengganggu berjalannya roda pemerintahan dan pembangunan.
Pewarta: Engel Semunya
Editor: Elisa Sekenyap