Aparat Indonesia Tembak Dua Pemuda di Dogiyai, Satu Kritis

0
3265

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Aparat kepolisian Republik Indonesia kembali melakukan penembakan terhadap masyarakat sipil Papua, pada Jumat (6/4/2018) malam, di kampung Mauwa, Kabupaten Dogiyai, Papua.

Dikabarkan dua pemuda yang menjadi korban peluru panas bernama Geri Goo (23) dan Rudi Auwe (21). Geri Goo tertembak di punggung belakang atas lurus dada dan paha. Rudi Auwe di kaki kanan.

Benny Goo, tokoh pemuda Dogiyai, dari TKP melaporkan, Rudi Auwe yang tertembak di kaki kanan berhasil melarikan diri, sedangkan Geri Goo jatuh di tempat.

Baca Juga:  Jokowi Didesak Pecat Aparat TNI yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Papua

“Setelah Geri jatuh, aparat seret dia di atas jalan aspal. Kaki, tangan dan punggung dia tergores dan berdarah,” jelas Benny kepada suarapapua.com, melalui pesan Facebook, Sabtu (7/4/2018).

Dikatakan, kini kondisi Geri Goo kritis, sehingga telah dibawa ke Nabire untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut setelah sebelumnya dirujuk dokter dari Puskesmas Dogiyai.

ads

“Dokter di Puskesmas Moanemani bilang peluru yang tertembak di punggung Geri terkena pembuluh darah dekat paru-paru, maka harus dioperasi untuk keluarkan peluru. Karena itu, malam itu juga sekitar pukul 12.00, aparat polisi bawa turun Geri ke Nabire,” jelasnya.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

Berdasarkan keterangan aparat keamanan terkait penembakan itu, seperti dikutip Benny, terpaksa melepaskan tembakan karena warga melakukan perlawanan.

“Ada seorang warga Mauwa bernama Alifin datang lapor kalau barangnya telah dicuri. Setelah kami (Polisi) sampai di Mauwa ada beberapa pemuda mabuk, kami suruh pemuda-pemuda itu bubar dengan tembakan peringatan, tetapi karena mereka malas tahu dan melawan akhirnya kami tembak,” kata Benny meniru penjelasan pihak kepolisian setempat.

Meski demikian, menurut Benny, insiden penembakan tersebut sengaja diciptakan aparat keamanan.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama

“Dari analisis saya sesuai kronologi, kejadiannya telah diseting. Pakai isu miras dan pencuri, polisi sengaja melakukan penembakan. Polisi bagi tugas, ada yang stand by di mobil, ada yang buang gas air mata dan ada yang menembak. Saya duga yang menembak ini pakai dua mobil biasa yang pura-pura ke Enarotali. Karena setelah korban tertembak, mobil ini balik dari gunung Odedimi bergabung dengan tim gabungan di TKP,” tuturnya.

Pewarta: Stevanus Yogi

Artikel sebelumnyaKronologis Penembakan Tim Gabungan Terhadap Pemuda Dogiyai
Artikel berikutnyaInilah Warisanmu (3); Semua Butuh Makanan