SORONG, SUARAPAPUA.Com — Polda Papua Barat kedatangan tim dari Kantor Staf Presiden (KSP). Mereka bertemu Senin (16/04/2018) membahas enam masalah krusial.
Tim KSP dipimpin Jaleswari Sramodhawardani, didampingi Sylvana Apituley, Theofransus Litaay, Billy Ersatian dan Dina Rifqiana. Mereka bertemu tim dari Polda Papua, terdiri dari Kombes Pol M. Sagi Ashi Darma yang mewakili Polda Papua Barat, bersama Kombes Pol Dedi Wiratmoko, Ry Hutton Sihombing, Dewa Made Sidan Sutrahna, dan Christy Pancasakti Siregar.
Enam masalah tersebut adalah stabilitas keamanan Papua Barat, pemberantasan narkoba, sarana prasarana kepolisian, rekrutmen orang asli Papua di kepolisian, pengamanan perbatasan laut dan pengamanan BBM satu harga.
“Jaleswari menjelaskan tentang pengaturan Perpres nomor 26 tahun 2015 tentang Kantor Staf Kepresidenan, khususnya fungsi monitoring program prioritas nasional, dimana di dalamnya termasuk masalah keamanan, narkoba, dan lainnya menjadi bagian dari program prioritas nasional yang turut dipantau. Selain itu dijelaskan pula mengenai lingkup tugas Kedeputian V KSP dalam bidang Polhhukam dan HAM strategis,” tulis website resmi KSP, ksp.go.id, edisi Selasa (17/04/2018).
Sementara itu, Tim Polda Papua memaparkan kondisi terkini terkait dengan enam masalah krusial tersebut.
“Semua berjalan dengan lancar dan aman. Masalah politik yang menonjol saat ini di kabupaten Maybrat lebih terkait polemik pilihan lokasi ibukota kabupaten,” kata Dedi Wiratmoko, anggota tim KSP menanggapi paparan Tim Polda Papua.
Pewarta: Bastian Tebai