JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Warga masyarakat Keerom kesal terhadap Pemerintah Kabupaten Keerom dan DPRD yang dinilai mengulur-ulur waktu penetapan kekosongan jabatan Wakil Bupati Kabupaten Keerom.
Mereka juga menganggap setelah penetapan Wakil Bupati Keerom sebagai bupati dalam menjalankan pemerintahan tanpa seorang wakil bupati yang lebih dari 18 bulan adalah sesuatu yang tidak wajar.
“Karena dengan seperti itu otomatis mengganggu proses birokrasi kerja-kerja pemerintahan. Kemudian rakyat juga mengeluh dengan pelayanan masyarakat terutama di sejumlah SKPD yang berhubungan langsung dengan masyarakat,” kata Yordan Debem, pemuda adat dari Arso pekan kemarin.
Oleh sebab itu, dirinya sebagai anak adat Keerom meminta segera menetapkan dan melantik jabatan Wakil Bupati Keerom sesuai dengan nama-nama yang diajukan partai beberapa waktu lalu, terutama wakil bupati harus anak adat Keerom. Tetapi juga seseorang yang mampu mempresentasekan kepentingan semua orang Keerom.
Lambert Wellip, tokoh masyarakat Keerom juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, untuk Keerom yang lebih baik, segera tentukan jabatan wakil bupati dan tidak mengulur-ulur waktu.
“Situasi Keerom hari ini tidak jelas, wakil bupati maupun bupatinya sehingga perkerjaan yang ditinggalkan oleh almarhum Bapak Selsius Watae ini dapat dilanjutkan. Sampai saat ini dari masyarakat, tokoh adat, tokoh gereja sedang menunggu kejelasan bahwa kita mau dibawah kemana dan sekarang ini siapa yang harus atur kita,” tutur Lambert.
Oleh sebab itu, ia berharap supaya yang menjabat wakil bupati harus anak adat Keerom supaya bisa dapat melanjutkan apa yang telah ditinggalkan almarhum Watae.
“Sebab orang Keerom saja yang bisa membangun Keerom. Kalau orang lain hanya banyak alasan dan tidak membangun dengan baik. Harus yang takut akan Tuhan, mempunyai dedikasi yang baik, dan bekerja jujur di atas tanah ini agar keadaan masyarakat sosial ekonomi yang tertindas ini diangkat dan diperhatikan.”
Redaksi