BeritaBupati Costan Oktemka Diminta ke Pegunungan Bintang

Bupati Costan Oktemka Diminta ke Pegunungan Bintang

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Agar melihat secara langsung dan bertanya langsung kepada masyarakat pegunungan Bintang, bupati Costan Oktemka dan pengacaranya diminta segera ke Oksibil, pegunungan Bintang.

“Dia (bupati) sewa pengacara dengan dibiayai pake uang APBD pegunungan bintang. Jadi bupati bersama pengacaranya harus segera ke Pegunungan Bintang dan lihat sendiri rakyat di sana, tanyakan tentang pembakaran panggung dan rumah bupati,” kata Spey Bidana, salah satu tokoh dari Pegunungan Bintang kepada suarapapua.com pada 30 April lalu di Jayapura.

Dikatakan, bupati boleh menuduh siapa pun tetapi bupati tidak boleh menuduh orang tanpa dasar dan bukti.

“Itu murni aksi spontan. Bukan dimobilisasi oleh siapa pun,” katanya.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Bupati diminta segera ke Oksibil karena masyarakat sedang menunggu bupati bersama pengacara-pengacara yang dia bayar.

“Silahkan tanyakan pada masyarakat apakah pembakaran rumah itu dikondisikan oleh Spey dan Yance atau bagaimana. Kalau tanpa bukti dan tuduhan itu tidak terbukti, siapa pun punya hak untuk melaporkan pencemaran nama baik,” tembahnya tegas.

Sementara itu, Yance Tapyor meminta agar bupati Costan Oktemka tidak politisasi pembakaran rumah bupati dan panggung.

“Kami minta bupati jangan politisir pembakaran rumah dan demo yang dilakukan masyarakat. Jangan juga bicara bahwa yang lakukan demo itu hanya segelintir orang, karena buktinya semua masyarakat pegunungan bintang saat ini menderita dan tidak merasakan pembangunan di masa kepemimpinan bupati Costan,” kata Tapyor.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Tapyor menolak dituding dan dituduh sebagai kelompok yang mengganggu pemerintahan Costan Oktemka karena tidak mendapat jabatan.

“Kami ini bukan karena tidak dapat jabatan jadi bikin kelompok dan ganggu pemerintahan. Ini tidak benar. Kami sadar bahwa dia adalah bupati terpilih. Kami mendukung bupati dan jajarannya untuk membangun kabupaten pegunungan bintang. Untuk mengganti aparatur pemerintahan itu hak bupati, mau  lantik siapa pun itu silahkan saja,” katanya tegas.

Pengacara Harus ke Oksibil

Soal bupatimenggunakan pengacara sebagai kuasa hukum, Tapyor mengatakan bupati mau pake peengacara siapa pun silahkan saja, pihaknya tetap dan selalu siap.

“Intinya kami siap jadi silahkan bupati pake pengacara. Kami hanya minta supaya mereka (bupati dan pengacara) punya data.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

“Jangan hanya menduga-menduga tetapi bicara data dan bukti. Kami siap bicara data. Kami minta pengacaranya bupati, Pitel El dan Amos Kareth harus ke Oksibil lalu tanya masyarakat dari 276 desa dan 34 distrik,” tegas Tapyor lagi.

Dikatakan, kami bersama masyarakat tunggu di Oksibil. Maka mereka harus ke Oksibil karena saat ini mereka sedang menanti kehadiran bupati dan pengacara-pengacaranya.

“Saya minta dan berharap Piterl El dan Amos Kareth sebagai pengacara ke Oksibil untuk lihat dan dengar kondisi sebenarnya. Jangan hanya bicara di Jayapura,” ujarnya.

Pewarta: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.