Masyarakat dan ASN Tolak Kedatangan Tangke Rombe di Paniai

0
6511

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Kedatangan mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paniai, Petrus Tangke Rombe di Enarotali, Selasa (16/5/2018) kemarin, ditolak seluruh masyarakat dan ASN. Ia ditolak lantaran dikabarkan Tangke Rombe datang sebagai Pelaksana Harian (Plh) bupati.

Penolakan dilakukan lewat aksi di kantor Kepolisian Resort (Polres) Paniai, Madi, tempat rombongan Tangke Rombe melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolres Paniai.

Aksi protes itu dipimpin langsung oleh Plh Bupati Paniai Yohanes You dan ketua DPRD Paniai Herman Adii beserta 5 anggota DPRD.

Ribuan masyarakat dan ASN ini berkumpul di Kantor Bupati. Lalu mereka bersama Plt Bupati You ke kantor Polres untuk menanyakan maksud kedatangan Tangke Rombe bersama rombongannya. Saat menuju ke sana, mereka memikul Plt Bupati You sambil waita.

Sampai di Polres, mereka mencoba masuk ke dalam halaman kantor. Tetapi tidak berhasil karena pintu pagar ditutup rapat Polisi, hanya Plt Bupati yang diizinkan masuk.

ads

Aksi saling dorong pintu pagar pun terjadi antara massa dan Polisi. Karena massa terlalu banyak, Polisi mengamankan massa dengan menyemprot air melalui mobil Water Canon yang diparkir tidak jauh dari pagar Polres. Massa pun mundur dan tetap melakukan waita.

Kapolres Paniai, Supriyagung beserta anak buahnya langsung keluar menemui massa.

Baca Juga:  Beredar Seruan dan Himbauan Lagi, ULMWP: Itu Hoax!

“Siapa yang tunjuk Tangke Rombe jadi Plh di Paniai? Penjabat Gubernur Papua sudah tarik SK-nya. Masyarakat dan alam Paniai juga tidak mau dia,” ujar Elias Nawipa, ketua Komisi A DPRD Paniai, saat aksi keributan sedang berlangsung.

Dikatakan, lembaganya juga tidak pernah mendukung Tangke Rombe jadi Plh.

“Saya sebagai ketua Komisi bidang pemerintahan dan ketua DPRD Paniai yang punya wewenang dalam hal ini juga tidak pernah beri rekomendasi buat dia untuk jadi Plh di Paniai. Dia mengaku Plh ini pakai dasar hukum apa? Untuk itu, tolong Tangke Rombe sadari itu dan stop buat gerakan tambahan,” ungkap Elias.

Seusai bernegosiasi terkait hal itu, Plt Bupati You mengajak massa kembali ke kantor Bupati Paniai.

“Saya minta kita tenang dan tetap fokus dengan kerja kita masing-masing karena jabatan saya sampai 23 Juni nanti. Tindakan mereka ini kriminal. Mereka datang cuma mau ganggu konsentrasi kerja kita. Mau ciptakan konflik di Paniai. Mereka bergerak diluar jalur hukum. Mereka itu kelompok sakit hati. Sudah didorong oleh kuasa gelap dan itu wajar mereka buat,” tutur You, kepada massa yang hadir menutupi halaman Kantor Bupati, Madi.

Baca Juga:  Tak Patuhi Aturan, 38 Anggota PPD di Intan Jaya Diberhentikan Sementara

Ia menjelaskan SK untuk Tangke Rombe menjadi Plh sudah dicabut Penjabat Gubernur Papua pada April saat acara audensi di Jayapura.

“Saat itu, Tangke Rombe sendiri bilang dari mulutnya saya mundur. Tetapi heran kenapa dia ngotot lagi. Pasti ada yang paksa dia,” ujar You.

Ia menyatakan kecewa dengan sikap Kapolres Paniai yang dianggap tidak adil melihat persoalan tersebut.

“Saya tadi ajak kalian ke kantor Polisi karena saya sendiri tidak tahu kalau ada kunjungan. Tidak ada pemberitahuan dari pihak Polisi. Padahal saya ada di Paniai, bukan di luar. Saya kecewa sekali dengan sikap Polisi ini. Harusnya saya dipanggil supaya kita sama-sama jelaskan masalah ini di hadapan Polisi. Siapa yang benar dan salah. Tetapi heran Kapolres hamya layani dia,” beber You.

Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

Bersamaan, Herman Adii, ketua DPRD Paniai, juga menyatakan menyesali tindakan Kepolisian Paniai. Kata dia, Kapolres seharusnya jelih melihat masalah apakah berpotensi konflik atau tidak.

“Apalagi sekarang jelang Pilkada. Kalau Kapolres sikapnya kayak begini, dia sudah gagal jaga stabilitas kondisi di Paniai,” tekan Adii.

Tangke Rombe, menurut Adii, tidak pantas memimpin Paniai karena kinerjanya selama bekerja di Paniai gagal total.

“Dia ini sudah 20 tahun lebih bertugas di Paniai tidak pernah buat suatu hal baik. Orang seperti ini sudah tidak dipakai lagi di Paniai,” tegasnya.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Paniai, Marselus Tekege, mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat sedang merindukan pemimpin yang berpihak pada masyarakat.

“Untuk orang-orang yang ada berusaha bikin Tangke Rombe jadi Plh yang palsu, stop. Jangan terus siksa rakyat,” ujar Tekege.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Paniai Minta Pejabat Keuangan Lama Dipolisikan
Artikel berikutnyaMasyarakat Paniai Minta Server Simda Diaktifkan