PANIAI, SUARAPAPUA.com — Satu diantara dua kendaraan roda empat milik Robi Kayame dibakar pegawai Dinas Kesehatan Paniai karena kesal dengan perilaku Robi Kayame yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kesehatan Paniai pada masa kepemimpinan Bupati nonaktif Paniai, Hengki Kayame, di halaman Kantor Dinas Kesehatan Paniai, Kamis (24/5/2018).
Sementara, satu mobil jenazah lainnya yang dimiliki Dinas Kesehatan Paniai ikut menjadi amukan para pegawai hingga hancur. Termasuk sopir yang mengendarai dua kendaraan tersebut, Herman Kayame dan Albert Kayame dianiaya.
Robi Kayame adalah adik kandung dari bupati nonaktif Paniai, Hengki Kayame, yang sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Paniai di kala kakaknya menjabat Bupati Paniai.
“Yang tadi lakukan itu seluruh pegawai dari dinas kesehatan Paniai. Sopir dua juga dipukul langsung. Terus bakar mobilnya Robi, sedangkan mobil jenazah cuma kacanya yang dihancurkan,” kata seorang saksi yang tidak menyebutkan namanya kepada suarapapua.com di lokasi kejadian.
Yosepina Tekege, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai yang baru dilantik ketika dikonfirmasi suarapapua.com mengatakan bahwa hal itu terjadi karena para pegawai tidak ingin kembali dipimpin Robi Kayame.
“Anak buah saya marah karena mereka tahu kedatangan Robi Kayame ilegal. Sudah tidak lagi sebagai Kadis, ditambah lagi cara dia yang semena-mena mengelola keuangan dinas selama lima bulan. Sering potong gaji pegawai tanpa alasan jelas. Saya pikir tindakan ini tidak salah dilakukan,” kata Tekege.
Sehingga peristiwa itu menurutnya, yang harus bertanggungjawab adalah Penjabat Bupati Paniai, Musa Isir.
“Yang salah dalam kejadian ini Penjabat Bupati Musa Isir. Dia harus bertanggung jawab. Kenapa Robi bisa datang ke dinas, dia kan mantan, ada kepentingan apa. Kami harap Robi tidak buat gerakan tambahan,” ucapnya.
“Saya bertugas sampai 23 Juni mendatang. Saya sudah dilantik secara sah sesuai surat persetujuan Mendagri. Robi harus sadari bahwa dia adalah mantan kadis dan sudah cukup pimpin selama lima tahun,” tegasnya.
Selain itu katanya, pegawai di dinas kesehatan marah lantaran honornya selama lima bulan belum dibayarkan.
Di hari yang sama, ribuan masyarakat dan ASN mendatangi Kantor Keuangan dan Kantor Bank Papua mendesak segera mencairkan dana, namun informasi yang didapat suarapapua.com, dana tersebut belum dicairkan.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Elisa Sekenyap