Tuntut Honor, Karyawan RSUD Paniai Mogok Kerja

0
31557

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Petugas Kesehatan di RSUD Paniai gelar aksi mogok kerja dengan menutup seluruh pelayanan pada hari Rabu (23/5/2018) lantaran honornya tidak dibayarkan selama lima bulan.

Imanuel Mote, koordinator aksi mogok kerja menegaskan, aksi ini dilakukan buntut dari honor petugas yang tidak dibayarkan selama lima bulan. Jika tidak tindak lanjut, katanya aksi mogok itu akan terus berlanjut hingga ada realisasi.

“Ini bentuk tuntutan kami atas hak kami yang belum dibayarkan Pemda selama lima bulan. Selama kami tidak terima honor, selama itu juga mogok kerja akan berlangsung. Mogok kerja ini kami mulai dari hari Rabu kemarin,” jelas Mote kepada suarapapua.com, Kamis (24/5/2018) di Madi.

Baca Juga:  Tim Peduli Bersama Rombongan Kembali ke Wakiya Tanam Tapal Batas Adat

Ia mengatakan, aksi mogok kerja itu dilakukan setelah seluruh pihak rumah sakit, baik sekuriti maupun dokter yang berjumlah 380 bersepakat, karena melihat kondisi ini tak kunjung pulih.

“Bahkan seorang dokter spesialis sudah pulang kampung karena kondisi ini. Dokter lain lagi bisa menyusul pulang karena kami lihat mereka sudah sangat marah dan tidak mau bertahan terus dalam keadaan yang seperti begini,” ungkapnya.

ads
Baca Juga:  Rayakan HUT ke-28, Penjabat Bupati: Orang Paniai Wajib Cinta Budaya!

Namun demikian katanya, pelayanan kepada pasien sakit parah seperti usus buntu, operasi dan patah tulang tetap dilayani.

“Cuma sakit ringan yang tidak. Seperti beringus, malaria, luka ringan dan lainnya. Kunci di honor saja, kalau kami sudah terima pasti aktif semua. Pemda harus pikir itu sekarang.”

Mama Mia Tatogo, seorang pasien di RSUD Paniai kesal lantaran kandungannya tidak diperiksa akibat mogok kerja tersebut.

Baca Juga:  Inilah Program Prioritas Yudas Tebai-Yuliten Anouw di Kabupaten Dogiyai

“Saya waktu mau pergi periksa kandungan hari Selasa, tidak jadi karena rumah sakit tutup akhirnya saya pulang,” tutur Mama Tatogo yang hamil 8 bulan itu.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaMobil Jenazah Milik Dinas Kesehatan Paniai Dibakar Pegawai
Artikel berikutnyaPerjalanan Benny Wenda: Rekayasa Serangan dan Penjara Abepura (Bagian 2)