JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama Google News Initiative dan Internews selenggarakan kegiatan pelatihan google tools terhadap wartawan Papua di Jayapura selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27/5/2017).
Lucky Ireeuw, ketua AJI Kota Jayapura yang mengorganisir kegiatan pelatihan ini mengakui, kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan jurnalis untuk memverifikasi informasi baik itu berita, foto dan video, terutama kepada jurnalis Papua, sehingga bisa menangkal berita hoax yang beredar di dunia maya yang membingungkan masyarakat.
Selain itu katanya, dengan pelatihan ini bisa membantu tugas-tugas para jurnalis di Papua agar nantinya membantu mencerdaskan masyarakat untuk membedakan informasi yang benar dan hoax.
“Kedepan kami harap supaya pelatihan ini perlu dilakukan berkelanjutan sesuai perkembangan teknologi dan informasi yang juga berkembang cepat,” kata Lucky usai pelatihan di Favehotel Jayapura, Minggu (27/5/2018).
Arfi Bambani Amri, Project Coordinator Internews Indonesia mengatakan, pola konsumsi orang di dunia sudah mengarah ke internet, tidak seperti dulu yang mengandalkan koran, TV dan radio, sayangnya tidak meluluh semua isinya jurnalistik, sehingga fenomena hoax, fake news atau misinformasi dan disinformasi marak terjadi.
Bahkan kata Arif, ada sebagian jurnalis atau media mereproduksi misinformasi atau disinformasi yang nyata-nyata tidak mendidik masyarakat, sehingga Internews secara inisiatif terhubung dengan google yang diorganisir oleh AJI Jayapura melakukan pelatihan untuk memverifikasi atau mengecek fakta yang beredar di internet.
“Program ini pertama kali dilakukan google di dunia dan yang terbesar di Indonesia. Target di Indonesia melatih 2.000 jurnalis, citizen journalist, blogger termasuk mahasiswa. Jayapura menjadi salah satu kota ke sebelas yang menjadi target pelatihan,” kata Arif.
Reinardo Sinaga, trainer bersertifikat google news initiative yang memberikan materi selama dua hari mengatakan, setiap tools yang diberikan kepada para jurnalis dalam pelatihan ini akan dilanjutkan dalam pekerjaan sehari-hari sebagai jurnalis.
“Saya berharap supaya apa yang diberikan bisa dilakukan, terutama dalam memberitakan informasi yang benar kepada publik di Papua, supaya masyarakat tidak tertipu dengan informasi hoax yang beredar bebas di internet,” kata Sinaga yang adalah redaktur Jubi.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah sekitar 25 jurnalis dari berbagai media di Jayapura, Wamena, Yahukimo dan Papua Barat.
Pewarta: Elisa Sekenyap