Mama-mama Minta Penjabat Bupati Segera Tinggalkan Paniai

0
1937
Mama-Mama Paniai saat aksi demo damai di depan Kantor Bupati Paniai di Madi. (Stevanus Yogi - SP)
adv
loading...

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Mama-mama Paniai dan berbagai organisasi wanita yang tergabung dalam Perkumpulan Perempuan Paniai Peduli Pembangunan (P5) Kabupaten Paniai gelar aksi demonstrasi damai menuntut Penjabat Bupati Paniai, Musa Isir, angkat kaki dari Paniai.

Aksi tersebut berlangsung di halaman Kantor Bupati Paniai, Jumat (25/5/2018).

Organisasi wanita yang tergabung dalam aksi demonstrasi damai diantaranya Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Paniai, WKRI Dekenat Paniai-Deiyai, Mama-mama kebersihan kota Madi, dan organisasi perempuan suku Moni.

Mama Lince Giyai yang bertindak sebagai koordinator aksi tegas mengatakan supaya Musa Isir segera angkat kaki dari Paniai karena jabatan penjabat Bupati Paniai hanya ditunjuk Penjabat Gubernur Papua atas kehendak sendiri.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Sekarang juga angkat kaki dari Paniai. Anda ditunjuk atas kebijakan sendiri Penjabat Gubernur Papua. Ini tidak ada dasar hukum,” kata mama Giyai di depan kediaman Herman Kayame, tempat Musa Isir menginap.

ads

Yosepina Dogopia, ketua P5, dalam orasinya mengatakan, masyarakat dan alam Paniai sedang merindukan pemimpin yang berpihak, Paniai tidak ingin menderita terus.

“Jangan lagi tambah penderitaan kami sekarang, biarkan kami memilih sendiri pemimpin yang kami mau. Musa Isir harus angkat kaki. Dia ditunjuk atas unsur kepentingan. Semua tahu itu, Hengki Kayame tunjuk dia gantikan Tangke Rombe, karena Tangke Rombe bermasalah,” ujarnya ketika aksi berlanjut di halaman Kantor Bupati Paniai.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Mia Zonggonau, perwakilan perempuan suku Moni mengatakan, “Indonesia kasih Otonomi Khusus buat kami orang Papua untuk tentukan pemimpin sendiri, tetapi kenapa itu tidak didukung. Otonomi dikasih untuk apa kalau begitu.”

Mama Yosepina Tekege, ketua WKRI Dekenat Paniai-Deiyai, mengatakan, ketidakadilan terjadi di bumi Paniai sejak Yohanes You ditunjuk menjadi Plt. Sementara yang menciptakan ketidakadilan adalah Penjabat Gubernur Papua dan Kepolisian Papua.

“Ya karena mereka lebih memihak kepada pihak yang bermasalah. Pihak bersalah mereka biarkan, bela dan lindungi. Sungguh heran sekali,” ujarnya.

Ia menyebut, Hengki Kayame adalah aktor dibalik semua persoalan di Paniai. Hengki juga selalu mempersulit Yohanes ketika menjadi Plt, bahkan ketika masih menjabat Wakil Bupati.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Seperti yang terjadi sekarang ini. Itu semua permainan Hengki. Dia bukan tipe seorang pemimpin, karena tidak bisa kasih ruang ke orang lain. Dia cuma tahu pikir diri sendiri dan tahu bikin masalah. Misalnya kasus Paniai Berdarah yang menewaskan 4 pelajar. Dia diam terus sampai sekarang,” bebernya.

Setelah itu, aksi berlanjut ke kantor DPRD Paniai hingga siang massa membubarkan diri.

Rencana aksi lanjutan ke kantor Bank Papua dan kantor Dinas Keuangan Daerah batal karena diblokade aparat keamanan sejak pagi.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaTuntut DPT 7 Distrik, Masyarakat Suku Mek Demo di KPU Yahukimo
Artikel berikutnyaKapolda Minta Polemik Penjabat Bupati Paniai Diselesaikan di Jayapura