TPN PB Makodap III Timika: Kami yang Tembak Bus di Mile 61

0
3560

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III mengakui telah melakukan penembakan terhadap bus karyawan Freeport yang sedang melakukan konvoi dari Timika menuju Tembagapura di mile 61.

“Kemarin memang kami melakukan penembakan di mile 61 pada pukul 10.40. Intinya sesuai dengan SPO kami akan tetap melakukan penyerangan di sekitar areal Freeport dan sepanjang jalan freeport. Kami melakukan itu karena memang freeport ini akar masalah. Saya pikir itu semua orang sudah tahu. Jadi jangan tuduh OTK dan sejenisnya. Itu kami TPNPB yang tembak,” ungkap Hendrikus Wamang dari TPN-OPM Makodap III Timika kepada suarapapua.com pada Rabu (6/6/2018).

Wamang menegaskan, walaupun dengan keterbatasan pihaknya akan tetap melawan dan melakukan penyerangan di areal Freeport dan sepanjang jalan Freeport di Timika.

“Kami TPN PB akan tetap berjuang secara geriliya untuk merebut kembali kemerdekaan papua yang pernah dirampas oleh negara Indonesia untuk melepaskan papua dari penjajahan bangsa indonesia. Artinya papua harus terlepas dari Indonesia,” tegas Hendrikus.

Ia menjelaskan, inti dari pada pertempuran yang selama ini pihaknya lakukan adalah dengan maksud agar Freeport harus ditutup.

ads
Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Aksi kami ujungnya mengara ke situ (berjuang untuk melepaskan papua dari penjajahan indonesia). Pertempuran dan penyerangan yang kami lakukan ini tidak bisa kami hentikan. Walaupun kami sadar bahwa kami tidak punya kekuatan yang canggih, kami memiliki keterbatasan. Kami tidak akan mundur dan tetap melawan indonesia, walaupun TNI/Polri mau kirim ribuan pasukan dan menggunakan alat tempur ringan, berat dan canggih,” jelasnya menegaskan.

Dikatakan, pernyataan pihaknya sudah jelas bahwa TPNPB melakukan penyerangan di areal freeport ini tidak bisa berhenti sampai tuntutan pihaknya dipenuhi.

“Kami akan tetap melawan dengan keterbatasan terhadap kepentingan empat aktor itu. Sehingga Amerika, Belanda, Indonesia dan PBB yang menjadi biang masalah jangan hanya berfikir untuk menguras kami punya kekayaan dan memusnahkan kami orang papua. Tetapi dia harus berfikir untuk selamatkan bangsa yang sedang dimusnahkan secara perlahan dan sistematis ini,” katanya.

Dikutip dari kantor berita antara papua, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal ketika dihubungi mengatakan belum mendapat laporan tentang insiden penembakan yang dialami konvoi bus milik PT Freeport itu.

Baca Juga:  ULMWP Mengutuk Tindakan TNI Tak Berperikemanusiaan di Puncak Papua

“Saya baru selesai rapat dan belum mendapat laporannya, namun akan mengecek ke Timika,” kata Kombes Kamal.

Akibat aksi penembakan yang dilakukan itu, laju konvoi kendaraan sempat terhenti. Namun setelah dianggap aman, konvoi bus dilanjutkan hingga ke Tembagapura. Aksi penembakan dilakukan orang tak dikenal (OTK) terhadap iring-iringan atau konvoi bus milik PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, namun tidak ada korban jiwa. Insiden penembakan terjadi sekitar pukul 10.45 WIT saat konvoi delapan bus dari Timika menuju Tembagapura melintas di Mile 60.

Data yang dihimpun menyebutkan akibat penembakan tersebut mengenai kaca depan bus dengan nomor lambung 140458 yang dikemudikan Refly Palit, karyawan subkontraktor di lingkungan PT Freeport. Bus yang terkena tembakan berada pada posisi keenam dari delapan bus yang berangkat secara konvoi dari Terminal Gorong Gorong Timika.

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu, mengatakan kedua kelompok tersebut yaitu kelompok atas (kelompok gunung) pimpinan Ayub Waker dan kelompok Kali Kopi (kelompok bawah).

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

“Paling tidak ada dua kelompok yang selama ini terkait dengan berbagai peristiwa teror penembakan itu. Ada kelompok Kali Kopi dan ada kelompok gunung,” ungkap Agung.

Hingga kini polisi masih menyelidiki insiden penembakan terhadap konvoi bus karyawan PT Freeport di ruas jalan utama tambang Mil 60 pada Selasa (5/6) pagi.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara/TKP, bahkan juga melakukan pengejaran para pelaku penembakan pascatertembaknya sebuah bus karyawan PT Freeport.

Kapolres Mimika mengakui ada wacana penambahan personel Satgas Pengamanan PT Freeport sekitar 100-200 personel untuk memperkuat pengamanan area perusahaan tambang tembaga dan emas tersebut, terutama di kawasan Pelabuhan Portsite Amamapare yang merupakan jalur utama pelabuhan pengapalan konsentrat.

“Itu baru wacana. Memang ada beberapa tempat yang harus ada penebalan pasukan seperti di Porsite Amamapare yang selama ini dijaga oleh pasukan Brimob Nusantara dari Polda DIY. Ada juga penggunaan 40 personel Brimob Polda DIY di wilayah Tembagapura,” ujarnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMama Yosepa Alomang Bertemu Parlemen Bangsa Sami di Norwegia
Artikel berikutnyaTPNPB Makodap III Timika: Kami Tidak Akan Berhenti Berjuang Sampai Papua Merdeka