Rest In Peace Eliezer Awom Tokoh Senior Pro Kemerdekaan Papua

0
4399

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com – Eliezer Awom, salah seorang tokoh senior kelompok pro-kemerdekaan Papua yang di masa hidupnya disebut sebagai Panglima Tentara Nasional Papua Barat Negara Federal Republik Papua Barat (TNPB NFRPB), meninggal dunia pada 15 Juni 2018 lalu, sekitar pukul 15:00. Jenazahnya dimakamkan hari ini di Manokwari.

Almarhum meninggal dunia dalam perjalanan dari Kaimana menuju Bintuni. Menurut rekan-rekan seperjuangannya, ia tengah dalam “misi perjalanan konsolidasi TNPB NFRPB di wilayah Kepala Burung: Kaimana-Bintuni.” Selanjutnya, jenazahnya di bawa ke rumahnya di Manokwari dan tiba pada keesokan harinya.

Putra-putri almarhum yang bermukim di Papua Nugini diberitakan juga telah tiba rumah duka. Keluarga telah memutuskan tokoh yang dihormati sebagai pemersatu bangsa Papua dan aktif terlibat dalam pembentukan organisasi payung pro penentuan nasib sendiri Papua, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dimakamkan di Manokwari.

Eliezer Awom (kedua dari kanan) di antara pemimpin Papua dalam pembentukan West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL). (Foto: Ist)

Berbagai ucapan belasungkawa mengalir atas kepergian beliau. ULMWP, melalui jurubicara, Jacob Rumbiak, secara resmi menyampaikan dukacita mendalam atas kepergian Eliezer Awom.

“ULMWP menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya sang Jenderal Eliezer Awom sekaligus mengucapkan terimakasih atas pengabdiannya bagi tanah air, bangsa dan rakyat Papua,” kata Jacob Rumbiak dalam siaran persnya.

ads
Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Kepergian Tuan Awom yang begitu cepat menghadirkan suasana duka yang mendalam bagi seluruh rakyat, bangsa dan Tanah Air Papua khususnya terhadap ULMWP yang turut dilahirkannya,” lanjut Jacob Rumbiak.

“Doa kami kiranya Tuhan menghibur dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan almarhum.”

Markus Haluk, anggota tim kerja ULMWP di dalam negeri mengatakan PM NFRPB/Ketua Legislatif ULMWP, Edison Waromi, bersama jajaran NFRPB/ULMWP telah mengungkapkan dukacita secara langsung kepada keluarga. Mereka didampingi oleh Sekretaris Umum Dewan Adat Papua, Willem Rumaseb, hadir dalam pertemuan dengan keluarga di rumah duka.

“Almarhum Eliezer Awom telah mengabdikan seluruh hidupnya bagi perjuangan Kemerdekaan dan kedaulatan politik Bangsa Papua. Ia menjadi tokoh panutan dan setral bagi kita semua,” kata Markus Haluk.

Eliezer Awom (paling kiri) bersama Anggota Konres AS, Eni Faleomavaega,usai acara dengar pendapat dengan anggota Kongres AS di Washington, AS (Foto: Ist)

“Terima kasih Tuan Eliezer Awom untuk pengabdianmu tanpa mengenal lelah. Engkau layak menerima penghargaan Sang General Bintang Geriya terbaik milik bangsa dan rakyat Papua Barat bersama sekian banyak pahlawan yang telah gugur mendahului kita di medan juang,” tambah Jacob Rumbiak.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Riwayat Hidup

Eliezer Awom lahir di Kampung Inasi Pulau Numfor 4 Juli 1948, dan meninggal dunia dalam perjalanan dari Kaimana ke Bentuni pada 15 Juni 2018.

Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada 29 November 1965 ia mengikuti Diklat Brimob Deplat Lido Cigombong, Bogor, Jawa Barat.

Setelah itu ditempatkan di Mako Brimob Kelapa 2, Jakarta, dari tahun 1965 hingga 1971.

Tahun 1971 Eliezer Awom bertugas pada Resimen 12 Irian Barat (Papua), Sekolah Kejuruan Danton Batalyon M Jayapura. Berdasarkan Surat Perintah Kapolda 17 IRJA Nomor Sprint/36/II/1982, ia ditunjuk sebagai Instruktur Kursus Brimobdak Irja, angkatan ke 3 tahun 1981/83, sebagai Pengajar Tembak Jitu.

Tahun 1984 almarhum mengundurkan diri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/TPN-PB Organisasi Papua Merdeka.

Di ketentaraan Papua Merdeka, ia menjabat sebagai Komandan Peleton Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat /TPN-PB mulai 1984 hingga 1988. Pada 1989 Eliezer Awom ditembak dan ditangkap oleh TNI. Ia kemudian dijatuhi hukuman mati/seumur hidup dan menjalani tahanan kurungan di Rumah Tahanan Militer (RTM) Waena, Jayapura. Selanjutnya dikirim ke Penjara Kelas I Kalisosok, Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, pada tahun 2000, Almarhum dan semua tahanan politik Papua dibebaskan. Sejak itu hingga akhir hayatnya, beliau menjabat sebagai Ketua Mantan Tahanan dan Narapida Politik/TAPOL-NAPOL Papua Merdeka.

Pada tahun 2000 ketika Kongres Papua 2, beliau bersama almarhum John Simon Mambor mewakili Tapol-Napol Papua Merdeka dalam keanggotaan Presidium Dewan Papua (PDP).

Pada Kongres Papua III tahun 2011 yang melahirkan Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB), ia ditunjuk menjabat Panglima Angkatan Bersenjata/PANGAB merangkap Menteri Pertahanan/MENHANKAM. Sampai meninggal dunia, jabatan itu masih ia sandang.

Pada 27 November – 6 Desember 2014 di Vanuatu, Eliezer Awom turut meletakkan dasar Saralana Declaration (Deklarasi Saralana), yang merupakan deklarasi lahirnya United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Pewarta: Wim Geissler

Artikel sebelumnyaIPMMO Jawa dan Bali : Kondisi Mahasiswa Intan Jaya di Jawa dan Bali Memprihatinkan
Artikel berikutnyaPersipura, Piala Dunia dan Nasionalisme Kita