AS Mundur dari Dewan HAM PBB

0
2705

WASHINGTON, SUARAPAPUA.com – Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengumumkan bahwa negaranya mundur dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, pada hari Selasa (19/06). Haley menuduh badan tersebut bias terhadap Israel yang merupakan sekutu AS, dan gagal meminta pertanggungan jawab pelaku pelanggaran HAM.

Langkah itu diambil sehari setelah Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB mengecam pemisahan anak-anak dari orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko. Sebelumnya, AS telah berkali-kali mengancam akan keluar dari Dewan HAM PBB.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

Berbicara dari Departemen Luar Negeri AS bersama dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Haley membela langkah untuk mundur dari Dewan HAM PBB, dan mengatakan seruan AS untuk reformasi tidak diperhatikan.

“Para pelaku hak asasi manusia terus bekerja, dan terpilih dalam Dewan,” kata Haley, dikutip dari CNN.

“Rezim paling tidak manusiawi di dunia terus lolos dari pengawasan, dan Dewan terus melakukan politik kambing hitam terhadap negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang positif dalam upaya untuk mengalihkan perhatian dari para pelaku dalam jajarannya.”

ads
Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

“Terlalu lama,” kata Haley, “Dewan HAM PBB menjadi pelindung para penyalahguna HAM, dan limbah politik bias.”

Berbasis di Jenewa, Dewan Hak Asasi Manusia adalah sebuah badan di PBB beranggotakan 47 negara yang ditugaskan untuk menegakkan hak asasi manusia.

Keanggotaan di Dewan memberikan negara-negara seperti Amerika Serikat suara dalam perdebatan penting atas kekejaman hak asasi manusia, tetapi kritikus Dewan, termasuk Haley, mengatakan pelaku menggunakan keanggotaan mereka untuk menjamin impunitas mereka sendiri.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

PBB mengungkapkan kekecewaan atas langkah AS. “Sekretaris-Jenderal akan lebih memilih AS tetap berada di Dewan,” kata Stéphane Dujarric, jurubicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, sebagai tanggapan atas pengumuman AS.

“Arsitektur HAM PBB memainkan peran yang sangat penting dalam promosi dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia.”

Pewarta: Wim Geissler

Artikel sebelumnyaPM Vanuatu Lolos dari Mosi Tak Percaya
Artikel berikutnyaEuforia Piala Dunia sebagai Bentuk Hyper-Reality dalam Masyarakat Konsumerisme