TELUK BINTUNI, SUARAPAPUA.com— Gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni di Pemrov Papua Barat hindari hal-hal negatif dengan tidak saling iri hati, benci dan membunuh.
“Saya ajak masyarakat, adat dan budaya kita yang menghambat kemajuan daerah agar tolong ditinggalkan,” kata Gubernur Provinsi Papua Barat, Rabu (20/6/2018) di Kampung Moyeba, Distrik Muskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni Saat Menghadiri Kegiatan Peluncuran Alkitab Perjanjian Baru Dalam Bahasa Daerah Muskon.
Apalagi, kata Gubernur Mandacan, injil sudah di hati kita setiap orang, agar kita dapat berbuat baik sesama manusia. Kita harus menerima orang walaupun mereka berbeda suku, ras, adat istiadat dan budaya, kita saling menghargai satu sama lainnya.
“Sejarah ottow dan Glaiser masuk di Tanah Papua di pulau Mansinam tahun 1855, karena tanah Papua sudah diberkati oleh Tuhan, sampai saat masyarakat sudah kenal mengenal agama,” katanya.
Jaman itu, masyarakat belum kenal injil sekarang sudah mengenal injil serta kita sudah tahu membaca dan menulis. Kita harus tanamkan diri kita masing-masing.
Puji Tuhan Kita suku Arfak sudah terima injil, dan alkitab sudah diterjemahkan bahasa daerah, dalam perjanjian lama dan baru serta Hatam sedangkan suku Meya alkitab perjanjian baru sudah namun yang lama sedang berjalan.
Dalam waktu dekat diresmikan alkitab terjemahan dalam bahasa Meya sangat luar biasa, terjemah dalam bahasa daerah maka hamba Tuhan pendeta, menyampaikan firman kepada masyarakat sudah lebih detail dan tepat bisa terima.
“Saya harap kita, hidup rukun dan damai. Apalagi kita sudah menerima injil masuk di Tanah Papua. Saya tidak merasa takut namanya suanggi karena saya percaya Tuhan selalu melindungi kita semua,” tuturnya.
Gubernur meresmikan secara simbolis alkitab perjanjian baru bahasa Muskona Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesi di Kampung Maskona Distrik Muskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni.
Alkitab terjemahan bahasa daerah Muskona, itu bakal intim masyarakat setempat serta mengenal Tuhan.Ini salah satu cara, agar anak- anak kita depan dapat memahami bahasa Melalui firman Tuhan.
Pewarta: Tinus Mayor
Editor: Arnold Belau