TPN PB KODAP III Ndugama Mengaku Bertanggungjawab Atas Penembakan di Kenyam

0
12046

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komandan Operasi KODAP III Ndugama mengaku bertanggungjawab atas rangkaian penembakan yang terjadi di Kenyam, ibu kota kabupaten Nduga, Papua.

“Semua rangkaian kasus penembakan pesawat tanggal 22 Juni, 25 Juni, 27 Juni adalah murni perjuangan kami TPN PB KODAP III Ndugama. Maka kami siap bertanggungjawab. Dan perjuangan kami akan berakhir sampai titik darah penghabisan,” tegas Komandan Operasi Lapangan KODAP III Ndugama, Egianus Kogeya melalui surat yang dikirim kepada suarapapua.com pada Senin (9/7/2018).

Dalam surat tersebut dijelaskan, TPN PB KODAP III Ndugama telah melakukan upacara peringatan hari proklamasi tanggal 1 Juli 2018 di lapangan terbuka markas pertahanan. Upacara tersebut dipimpin oleh Komandan Operasi Egianus Kogeya.

“Kami telah menaikan bendera Bintang Fajar secara terbuka untuk memperingati hari proklamasi kemerdekaan Papua Barat yang dilakukan pada 1 Juli 1971 di Markas Victoria. Kami lakukan di Alguru, Kenyam, ibu kota kabupaten Ndugama,” jelasnya.

TPN PB KODAP III Ndugama menyatakan bertanggungjawab atas penembakan yang terjadi pada tanggal 22, 25 dan 27 Juni lalu yang menewaskan tiga orang warga sipil.

ads

Berikut penyataan sikap TPNPB KODAP III Ndugama memperingati hari proklamasi Papua Barat yang diperingati setiap tanggal 1 Juli:

  1. Perjuangan rakyat bangsa Papua Barat melalui TPNPB selama 47 tahun bergerilya di tanah  Papua, baik hutan rimba di dalam kota di luar negeri dengan berbagai pengorbanan penderitaan rakyat di atas tanah ini maka TPNPB KODAP III Ndugama  meminta pemerintah RI segera mengakui  hak penentuan nasib sendiri bagi  rakyat bangsa Papua Barat.
  2. Aksi kami tanggal 22, 25, 27 Juni 2018 sampai hari ini 1 juli 2018 adalah murni dari pasukan TPNPB kodap III Ndugama memprotes keras terhadap sistem pemerintah republik indonesia di atas tanah adat teritori West Papua.
  3. Semua aksi perjuangan yang kami lakukan di Wilayah operasi Kami TPNPB KODAP III Ndugama adalah kelanjutan dari perjuangan orang tua kami dari tahun 1961 ,1971 sampai tahun 1996 peristiwa penyanderaan Mapnduma.
  4. Pemerintah Indonesia dan aparat Indonesia selalu cap kami KKSB, KKB, OTK, GPK adalah tidak benar. Kami adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di dalam Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM). Kami menuntut Hak Penentuan Nasib sendiri untuk bangsa Papua lepas dari NKRI.
  5. Kepada Presiden RI di Jakarta, Panglima TNI RI di Jakarta, Kepala Kepolisian RI di Jakarta, kami TPNPB KODAP III Ndugama  mewakili seluruh masyarakat Papua serta TPNPB setanah Papua Barat melalui Komando Nasional menyampaikan bahwa pengiriman TNI/POLRI dalam jumlah ratusan sampai ribuan personil dengan dilengkapi peralatan perang dan persenjataan canggih tidak akan selesaikan masalah. Namun hanya akan perpanjang penderitaan Rakyat Papua. Maka Tahun 2019 segera gelar Referendum bagi rakyat Papua Barat  untuk menentukan nasib sendiri.
  6. TPNPB KODAP III Ndugama membantah keras atas tuduhan terhadap kami. Bahwa aksi yang kami lakukan pada tanggal 22, 25 dan 27 Juni bukan untuk kepentingan Pilgub Papua karena dipengaruhi oleh kandidat tertentu. Kami dengan tegas menyatakan bahwa itu adalah murni perlawanan dari kami  demi nama pahlawan revolusi dan orang tua kami yang telah gugur dalam medan perjuangan, yaitu: Tuan Kelly Kwalik, Tuan Daniel Yuda  Kogeya dan Tuan Ellmin Silas Kogeya. Kami sebagai anak anak mereka tetap lanjutkan perjuangan apa yang sudah dicita- citakan oleh  orang tua Kami sampai Papua Merdeka.
  7. Kami Pasukan TPN PB telah berhasil mengibarkan bendera negara Papua Barat di ibu Kota kabupaten Nduga selama kurang lebih 3 jam Pemerintah Indonesia melalui aparatnya TNI dan polri, Brimob tidak mampu menurunkan. Itu adalah tanda keberhasilan pasukan TPN PB KODAP III Ndugama. Kami siap menghadapi aparat TNI/Polri yang terus dikirim ke Papua. Kami tidak akan mundur, kami siap melawan sampai merebut kemerdekaan Papua Barat dari tangan NKRI.
  8. TPNPB /OPM KODAP III Ndugama menegaskan kepada seluruh masyarakat Nduga yang akan kerja sama menjadi agen rahasia  anggota BIN dengan alasan apapun kami tetap tembak demi agenda perjuangan kami TPN PB/OPM yang suci dan mulia.
  9. Kami TPNPB KODAP III Ndugama tidak akan pernah berhenti perang  sampai dengan ada intervensi dari PBB dan dunia internasional atas perjuangan dan kondisi di tanah Papua. Kami tuntut segera lakukan referendum untuk penentuan nasib sendiri.
  10. Kepada Amerika, Belanda dan Indonesia agar segera mengakui status politik kedaulatan bangsa Papua Barat untuk penentuan nasib sendiri.
  11. Kepada aparat TNI/polri segera tinggalkan tanah Papua Barat termasuk tanah Ndugama, karena Kedatangan anda membuat rakyat sipil trauma dan terjadi Pengungsian besar besaran .
Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

Demikian Pernyataan Sikap TPN PB KODAP III Ndugama pada Tanggal 1 Juli 2018 yang diterima media ini.

Surat tersebut ditandatangani oleh Egianus Kogeya sebagai komandan operasi lapangan TPN PB KODAP III Ndugama.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaLeadbeater: Masih Ada Harapan NZ Dukung Hak Menentukan Nasib Sendiri Papua
Artikel berikutnyaPM Papua Nugini Minta Isu Papua Dibawa ke PBB