YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com— Nopius Yalak salah satu dari suku Kimyal di Yahukimo menegaskan agar tidak boleh lagi ada korban susulan dan kedepannya. Ia mengatakan sudah cuku dengan korban empat orang masing-masing satu orang dari Werima dan tiga orang dari Meck pada tanggal 26 Juni lalu karena kedua bela pihak sudah sepakat untuk berdamai.
Hal itu disampaikan karena melihat situasi masyarakat di jantung ibu kota Kabupaten Yahukimo, Dekai setelah kejadian, semua masyarakat trauma dan berjalan dengan siaga.
“Entah dari suku Hubla dan Meck. Ada informasi bahwa akan ada pembalasan. Menanggapi informasi ini saya mau sampaikan bahwa informasi itu tidak benar, karena kami kepala suku dari Kimyal, Meck dan beberapa kepala suku bersama tokoh agama dari PGGY dan pemerintah, pihak keamanan dari TNI dan Polri sudah bersepakat untuk situasi tidak terulang lagi,” jelasnya.
“Jadi saya mau sampaikan bawah ada penyerangan susulan itu tidak benar. Warga masyarakat di Dekai jangan tanggapi itu,” Kata Nopius Yalak di bandara Nop Goliat Dekai pada senin (9/7/2018).
Masyarakat di Dekai jangan tanggapi. Karena itu provokator yang tidak mau daerah Yahukimo aman, sebab untuk kejadiannya sendiri sudah ditangani aparat keamanan.
“Kalau pun ada yang mengulanginya itu masalah yang baru, saya bersama teman kepala suku tetap bersikap bahwa situasi itu kita akan menyelesaikan secara hukum,” katanya.
Diakuinya, masalah yang terjadi akibat perselingkuhan antara oknum di suku Hubla dari Werima dan suku Meck itu akan diselesaikan secara Hukum yang berlaku di negara Indonesia.
“Korban sudah serahkan persoalan kepada Pihak berwajib. Kita akan selesaikan secara Hukum yang berlaku,” tambahnya.
Selain itu, Matius Suu kepala, Suku Meck, mengatakan, karena masalah sudah serahkan ke pihak berwajib. Untuk mengantisipasi kejadian susulan, ia mengaku jarang tidur karena selalu patroli di dalam kota Dekai.
“Kadang sampai jam 12 malam saya tidak tidur. Saya selalu sempatkan waktu untuk cek dan pastikan kondisi di kota Dekai. Karena ada informasi yang beredar bahwa akan ada pembalasan. Tetapi sejauh ini tidak ada. Kita harap semua aman-aman saja,” katanya.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor : Arnold Belau