Dinas Kesehatan Nduga Butuh Helikopter untuk Imunisasi Rubella dan Campak

0
3355

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Inna Gwijangge, kepala Dinas Kesehatan Baupaten Nduga, Papua, mengatakan pihaknya sangat membutuhkan bantuan helikopter untuk melakukan pelayanan kesehatan dan imunisasi di 32 distrik 32 Distrik, 420 Kampung dan 12 Puskesmas yang tersebar di kabupaten Nduga.

Ia mengatakan, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam imunisasi rubella dan campak dibutuhkan helikopter karena akses transportasi di Nduga hanya lewat udara. Namun, untuk empat distrik yang terdekat dengan pusat ibukota kabupaten aksesnya bisa dengan muda. Namun 28 distrik tidak ada akses yang muda selain hanya dengan transportasi udara.

“Kalau mau jalan kaki, itu bisa tetapi akan sangat sulit dan butuh waktu yang sangat lama. Maka yang kami butuhkan adalah Helikopter. Karena jumlah sasaran yang mau disasar adalah 33.086 anak usia 9 bulan sampai 15 tahun,” ungkapnya kepada suarapapua.com dari Wamena, Papua, Jumat (13/7/2018).

Dijelaskan, perlu diketahui bersama bahwa kondisi di kabupaten Nduga, terutama untuk transportasi yang digunakan adalah jalan kaki, udara dan juga sungai. Untuk transportasi sungai hanya sampai di Kenyam. Selain itu hanya lewat udara dan jalan kaki. Empat distrik yang ada di dekat kota kabupaten itu yang mudah dijangkau. Selebihnya semuanya ada di pedalaman yang bergunung-gunung.

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

Selain itu, karena melakukan imunisasi campak dan rubella itu program nasional, maka dinas kesehatan kabupaten tidak bisa melakukannya sendiri. Tetapi membutuhkan bantuan dari dinas kesehatan provinsi dan kementerian kesehatan di indonesia.

ads

“Untuk di gunung, kalau kita pake jalan darat butuh waktu yang lama. Lapangan terbang ada di 12 distrik sementara yang tidak ada lapangan terbang sama sekali ada 9 distrik. Kami mau ini imunisasi sukses 100%. Untuk mencapai itu kami sendiri tidak bisa. Jadi kami perlu dukungan pemerintah provinsi dan kementerian kesehatan RI karena ini program nasional. Dukungan itu seperti menyediakan vaksin  dan Helikopter untuk melayani di seluruh kabupaten Nduga,” terangnya.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

Menurutnya, selama tiga bulan ke depan cuaca akan buruk, jalan satu-satunya yang bisa digunakan adalah helikopter. Untuk biaya sendiri, ia mengungkapkan, untuk helikopter biasanya hitung berdasarkan jarak. Jarak terdekat 20 juta rupiah, agak dekat itu 30 juta dan jarak yang jauh 45 juta rupiah.

“Kalau semua biaya ini dibebankan kepada kabupaten, itu kami tidak mampu dan tidak akan mencapai target. Kalau kami dapat dukungan carteran helikopter kami rasa target bisa tercapai secara maksimal,” katanya mengharapkan bantuan dari dinas kesehatan provinsi dan kementerian kesehatan di Jakarta.

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan kepala-kepala puskesmas pada hari Rabu lalu. Dalam pertemuan itu saya sudah perintahkan untuk mereka buat jadwal. Dengan target pada Agustus kegiatan imunisasi jalan. Setelah kami buat jadwal saya akan laporkan ke dinas kesehatan provinsi papua dengan pemda kabupaten untuk dapatkan dukungan yang dimaksud supaya program pemerintah ini dapat berjalan dengan baik,” tambahnya.

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

Minta Presiden Bantuan Pesawat

“Saya kemarin minta presiden untuk satu pesawat khusus dengan tulisan dinas kesehatan kabupaten Nduga. Sehingga kami jalan itu aman dan itu akan lebih bagus untuk keamanan, baik di TNI/Polri maupun yang lainnya karena kami mau kerja kemanusiaan dan pelayanan,” ungkapnya.

Karena menurut Gwijangge, jika menggunakan pesawat sipil atau Helikopter sipil, bisa saja ada kemungkinan pelayanan terganggu sehingga hasil yang dicapai tidak akan maksimal.

“Selama ini banyak pelayanan ke distrik yang tidak efektif. Kalau ada bantuan helikopter untuk carter ini mampu menjangkau daerah-daerah yang selama ini tidak terjngkau di kampung-kampung. Pemerintah pusat targetkan imunisasi harus terlaksana 95% khusus untuk imunisasi Rubella dan Campak. Tapi kami targetkan harus 100,” katanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKapolres Jayawijaya: Kami Operasikan Satu Helikopter Milik Polisi di Nduga
Artikel berikutnyaInna Gwijangge: Saya Tidak Pernah Bikin Pernyataan Tentang Alguru