Klasis Kingmi Keneyam: Tiga orang Meninggal Paska Penyisiran Aparat Keamanan

0
13003
Peta Kabupaten Nduga, Papua. (google map)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ketua Klasis Gereja Kemah Injil (Kingmi) Keneyam, Nduga menyampaikan hingga hari ini, Sabtu (14/7/2018) gereja Kingmi telah menemukan tiga orang meninggal paska penyisiran yang dilakukan oleh aparat keamanan gabungan polisi dan TNI, Rabu (11/7/2018).

“Kondisi berantakan. Tiga orang kami sudah temukan meninggal. Sekarang saya sedang di gereja, sibuk urus masyarakat,” kata Ketua Klasis Keneyam, Pendeta Zakeus Kogoya melalui sambungan telepon seperti dikutip media ini dari tabloidjubi.com.

Tiga jenazah itu ditemukan di dekat Kali Keneyam. Namun Pendeta Zakeus belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang identitas ketiga jenazah yang ditemukan tersebut. Termasuk apakah ketiganya adalah warga sipil atau bagian dari kelompok bersenjata yang dikejar oleh aparat keamanan.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Ia mengatakan bahwa saat penyisiran yang dilakukan pada tanggal 11 Juli, ada bom yang dijatuhkan di seberang Kali Keneyam, tepatnya di Kampung Alguru.

Penggunaan bom yang disebutkan oleh Pendeta Zakeus ini telah dibantah oleh pihak kepolisian maupun TNI.

ads

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol M. Iqbal, S.I.K, M.H meski membenarkan bahwa saat penyisiran TNI-Polri melengkapi diri dengan senjata karena berhadapan dengan kelompok bersenjata, termasuk penggunaan helicopter, namun ia membantah penggunaan bom.

Baca Juga:  Dewan Pers Membentuk Tim Seleksi Komite Perpres Publisher Rights

Pihak TNI bahkan mengatakan tidak menggunakan helicopter atau pesawat bersayap dalam pengejaran kelompok bersenjata di Nduga.

“Untuk membantu masyarakat mengatasi kesulitan rakyat khususnya dalam hal sarana angkut,” kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan penggunaan helikopter TNI di Papua.

Namun Pendeta Zakeus berkeras bahwa saat penyisiran terjadi ada bom yang dijatuhkan.

“Ada bom yang dijatuhkan dari langit hari itu,” kata Pendeta Zakeus.

Pendeta yang telah lama tinggal di Keneyam ini menambahkan bahwa hingga hari ini (Sabtu) masih ada anggota polisi maupun TNI di Keneyam.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

Mengenai kondisi masyarakat di Keneyam, ia menambahkan, masyarakat dalam keadaan tenang dan menjalankan kehidupan seperti biasanya namun ratusan orang telah mengungsi menuju Wamena, Timika, Lanny Jaya dan Yahukimo.

Ketua Sinode Gereja Kingmi, Pendeta Benny Giay mengakui pelayanan gereja yang dipimpinnya memang sangat banyak di Keneyam. Namun ia mengaku belum mendapatkan laporan secara lengkap dari Klasis Keneyam.

“Kami sedang kumpulkan data. Disana (Keneyam) memang banyak Gereja Kingmi,” ujar Pendeta Giay.

Sumber: tabloidjubi.com

Artikel sebelumnyaKetua LMA Nduga: Nama Saya Dicatut untuk Berita Murahan
Artikel berikutnya100 Hari Geri Goo Dibunuh: Polisi Bujuk Agar Diselesaikan Secara ‘Kekeluargaan’