Faksi-faksi Pro-Kemerdekaan Catalonia akan Bersatu dalam Wadah Baru

0
3178

BARCELONA, SUARAPAPUA.com – Kelompok-kelompok pro-kemerdekaan Catalonia yang selama ini terpisah baik dalam partai-partai maupun gerakan akan bersatu dalam sebuah wadah yang diharapkan akan menjadi titik pertemuan mereka. Kelak wadah itu diharapkan akan menjelma jadi partai baru.

Gagasan membentuk sebuah wadah baru itu dipelopori oleh Presiden Catalonia di pengasingan, Carles Puigdemont dan sekutunya yang kini menjadi presiden yang sah di Catalinia, Quim Torra, bersama dengan salah seorang pemimpin pro-kemerdekaan yang saat ini dipenjara, Jordi Sanchez.

Ketiganya yang merupakan pemimpin Together for Catalonia (JxCat), tadi malam mengumumkan berdirinya wadah tersebut yang diberi nama Crida Nacional (CN), sebagai “organisasi transversal tempat pertemuan sejati para aktor pemegang kedaulatan politik dan sipil,” yang tujuan akhirnya adalah menjadi sebuah partai.

Menurut laporan The National, surat kabar pro-kemerdekaan Skotlandia, gagasan ini berasal dari sejumlah faksi-faksi pro-kemerdekaan di Catalonia, yakni JxCat, the Catalan European Democratic Party (PDeCAT), Together for the Republic dan kelompok pro-kemerdekaan lainnya. Diharapkan wadah baru ini akan mengintegrasikan berbagai ragam orang yang berhaluan pro-kemerdekaan.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Sanchez kemarin mengemukakan dukungannya terhadap berdirinya organisasi baru itu lewat Twitter.”Sangat puas bahwa persetujuan @JNCatalunya, terhadap CN, memperjuangkan ggerakan lintas-politik untuk Republik, berdasarkan @JuntsXCat dan disusun secara transparan,” tulis dia.

ads

Tantangan awal bagi organisasi baru ini adalah belum semua faksi-faksi pro-kemerdekaan Catalonia yang menyatakan kesediaan bergabung. Juru Bicara partai Republican Left of Catalonia (ERC), Marta Vilalta, mengatakan pihaknya belum diajak merundingkan pembentukan organisasi baru itu. Ia mengatakan pihaknya belum berbicara dengan Puigdemont maupun Torra mengenai hal ini.

“Kami tahu hal ini dari masyarakat bahwa hari ini pengumuman dibuat, etapi kami belum berbicara dengan mereka. Kami akan menyambutnya, walaupun kami belum menerima undangan apa pun untuk hadir di sana, kami ingin pergi dan mendengarkannya,” kata dia.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Sementara itu Presiden Catalan National Congress (ANC), Elisenda Paluzie, mengatakan mereka akan menunggu apa yang ditawarkan Crida Nacional.

“Kami tidak akan menilai tawaran mereka sampai kami mengetahui detailnya,” kata dia.

Ia mengatakan setelah ‘kegaduhan pada bulan Oktober dan represi politik akhir-akhir ini, serta bagaimana aktor-aktor politik bereaksi terhadapnya, adalah logis bila ada rekomposisi dalam ruang politik,” ia mengatakan.

Carles Puigdemont yang kini berada di Jerman dan terancam akan dideportasi ke Spanyol, pada hari Senin (16/07) menyerukan persatuan faksi-faksi pro-kemerdekaan demi mencapai tujuan menjadikan Catalonia sebagai republik.

“Kita lebih kuat jika kita dapat bertindak dengan cara lintas partai, bersatu, dari seluruh spektrum ideologi,” kata Puigdemont, berpidato di sebuah acara di Barcelona melalui tautan video dari Jerman.

Baca Juga:  Paus Fransiskus Segera Kunjungi Indonesia, Pemerintah Siap Sambut

Tidak seperti kelompok pro-kemerdekaan di Skotlandia yang bersatu dalam sebuah partai, yaitu Scottish National Party, di Catalonia kelompok-kelompok tersebut terbelah antara kelompok konservatif di kubu Puigdemont dan faksi-faksi progresif dan radikal kiri di pihak lain.

Pada Pemilu 22 Desember lalu, tiga partai pro-kemerdekaan meraih 70 dari 135 kursi parlemen, yang memberi hak bagi mereka membentuk pemerintahan. JxCat meraih 34 kursi, ERC meraih 32 kursi sedangan Popular Unity (CUP) meraih empat kursi.

Sementara itu partai pro integrasi Spanyol, Partai Citizen, meraih 36 kursi, sedangkan Partai Sosialis Catalonia meraih 17 kursi dan Catalunya en Comu-Podemo meraih 8 kursi.

Pewarta: Wim Geissler

Artikel sebelumnyaPemkab Yahukimo dan Telkomsel Launching Jaringan 3G dan 4G
Artikel berikutnya15 Juli: Hari Diskriminasi Terhadap Mahasiswa Papua dalam Keistimewaan Yogyakarta