Bupati Abock Meletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Baptis

0
4938
Prosesi pelentakan batu pertama pembangunan gedung gereja Baptis Bahtera Bonto Yahukimo. (Paul/Kominfo)
adv
loading...

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Yahukimo Abock Busup mengatakan, dalam masa kepemimpinannya sebagai Bupati Kabupaten Yahukimo telah berkomitmen dan menargetkan untuk membangun gedung gereja secara permanen dan representatif, terutama gereja gereja yang ada di bawah naungan PGGY.

Hal itu disampaikan Bupati Abock ketika meletakan batu pertama pembangunan gedung gereja Baptis Bahtera Bonto, Wilayah Wamena Kabupaten Yahukimo, Jumat (20/07/2018).

“Di Kabupaten Yahukimo, gereja gereja berada di bawah naungan Persekutuan Gereja Gereja Yahukimo (PGGY), termasuk didalamyan gereja Baptis. Meski masuk dalam urutan ke 10 dalam organisasi PGGY, saya mengakui bahwa gereja Baptis sudah lama masuk Yahukimo. Oleh karena itu pemerintah sebagai pembina telah berkomitmen untuk membangun gedung yang representatif,” kata Bupati Abock.

Selain itu Bupati juga mengakui, melalui dana Otsus, Pemda Yahukimo telah menganggarkan dana untuk pembinaan bagi jemaat jemaat, termasuk pembangunan fisik. Dimana dalam pembagiannya telah diatur bahwa gereja di bagian kota mendapatkan dana pembinaan dan pembangunan fisik sedikitnyan Rp250 juta hingga Rp2 miliar, sementara gereja di kampung kampung mendapat dana sebesar Rp100 juta.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Ia berharap, bantuan dana yang diberikan dapat membantu panitia pembangunan dalam menyelesaikan pembangunan gedung gereja, agar dapat diselesaikan dengan tanpa hambatan.

ads

“Peruntukannya apabila warga jemaat menyiapkan bahan bangunan maka pemerintah membayar tukangnya, begitu pula sebaliknya apabila warga jemaat membayar tukangnya maka pemerintah membayar bahan bangunannya. Target Pemda harus dibangun pada tahun 2018 ini, karena apabila dibangun pada tahun 2019, maka akan terlambat dalam segi pembiayaan,” tukasnya.

Bupati mengatakan, dengan dilakukannya peletakan batu pertama pembungan gedung gereja Baptis Bahtera Bonto ini, maka pembangunanya mulai dikerjakan, dimana diawali dengan fondasi dan rangka gedung, sehingga 2019 tinggal finising dan diresmikan 2020.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

“Sudah saatnya warga gereja Baptis memiliki gedung gereja sendiri, karena semakin hari warga jemaat di Yahukimo semakin bertambah. Saya berharap semua gereja di Yahukimo untuk bekerjasama, saling menghargai dan menghormati serta menjaga etika antara satu sama lain, termasuk saling membantu.”

Pdt.Dr.Sofyan Socrates Yoman, Presiden Persekutuan Gereja Gereja Baptis Papua meminta kepada Bupati Yahukimo agar menghentikan operasi tambang emas ilegal di Koroway yang menjadi wilayah administrasi Pemkab Yahukimo.

“Hari ini saya berada di Yahukimo dan saya mendukung Pemkab Yahukimo untuk menghentikan operasi emas di daerah koroway. Ini perampok dan pencuri yang masuk. Saya harap Bupati Yahukimo untuk segerah menghentikan ijin operasi itu dan perlu orang orang daerah yang mengoperasikan, bila perlu orang daerah diberikan alat untuk mendapat emas itu,” kata Pdt.Yoman.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Ia menyatakan, ketika kembali ke Jayapura bersama dengan pimpinan gereja GIDI dan Kingmi akan menyampaikan kepada pimpinan gereja GKI di Tanah Papua untuk membuat surat ke Bupati Yahukimo agar segera menghentikan operasi tambang emas ilegal ini.

“Hal ini dilakukan dalam rangka melindungi umat Tuhan orang asli Papua dari hak dasarnya, termasuk menjaga sumber daya alam dan tanahnya.”

Ia juga mengakui bahwa pihaknya di gereja Baptis melarang keras menjual tanah dengan alasan apapun dan kepentingan apapun. Warga jemaat Baptis tidak bisa hidup tanpa tanah.

“Karena manusia tidak bisa hidup tanpa uang tetapi tidak bisa hidup tanpa tanah, karena tanah adalah ibu atau mama, dan tanah sebagai sumber kehidupan atau tanah memberikan kehidupan bagi manusia.”

Diskominfo Yahukimo

Artikel sebelumnyaMenlu Vanuatu: MSG Mengecewakan dan Semakin Tidak Relevan
Artikel berikutnyaForum Parlemen Indonesia-Pasifik Resmi Dibuka, Vanuatu Tidak Hadir