BeritaMenlu Vanuatu: MSG Mengecewakan dan Semakin Tidak Relevan

Menlu Vanuatu: MSG Mengecewakan dan Semakin Tidak Relevan

PORT VILA, SUARAPAPUA.com –  Menteri Luar Negeri Vanuatu, Ralph Regenvanu, mengatakan dia kehilangan harapan kepada Melanesian Spearhead Group (MSG) karena kurangnya konsensus dan keterlibatan politik.

Dalam tiga tahun terakhir organisasi sub-regional beranggotakan negara-negara rumpun Melanesia di Pasifik itu menjadi terpecah dipicu isu keanggotaan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Indonesia sebagai anggota associate, menolak dengan keras aplikasi keanggotaan ULMWP, yang berstatus sebagai peninjau. Sikap Indonesia mendapat dukungan dari Fiji dan Papua Nugini sedangkan ULMWP mendapat dukungan dari Vanuatu, Solomon Islands dan FLNKS, Kaledonia Baru.

Baca Juga:  Proteksi OAP, FOPERA Desak KPU RI Menerbitkan PKPU Khusus Pelaksanaan Pemilu di Tanah Papua

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga tangki pemikir Development Policy Center, sebagaimana dikutip oleh radionaz.co.nz, Regenvanu mengatakan MSG mengecewakan dan semakin kurang relevan.

“Pendekatan konsensus untuk pengambilan keputusan gagal di MSG. Vanuatu secara konsisten mengatakan bahwa ia tidak senang dengan cara keputusan dibuat, bahwa keputusan-keputusan tidak dibuat dengan cara konsensus, dan itu terus berlanjut.”

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Regenvanu mengatakan hanya jika MSG kembali ke tujuannya semula barulah ia menjadi relevan lagi.

Menurut situs resmi MSG, terbentuknya organisasi ini merupakan hasil dari pertemuan informal kepala-kepala pemerintahan Papua Nugini, Solomon Islands, Vanuatu dan perwakilan dari FLNKS pada pada 17 Juli 1986.

Pada 1998, para pemimpinnya menandatangani enam prinsip dasar kerjasama di antara negara-negara merdeka di Melanesia. Secara resmi FLNKS bergabung pada 1989 sedangkan Fiji bergabung pada 1996.

Baca Juga:  Mosi Tidak Percaya PNG Tidak Dilayani

Menurut kesepakatan awal tujuan MSG adalah untuk mempromosikan dan memperkuat perdagangan antar-anggota, pertukaran budaya, tradisi dan nilai-nilai Melanesia, kesetaraan kedaulatan, ekonomi dan kerjasama teknis antarnegara dan penyelarasan kebijakan untuk mencapai tujuan bersama dalam pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik dan keamanan.

Pewarta: Wim Geissler

Terkini

Populer Minggu Ini:

Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

0
“Dia teman saya. Saya tahu betul dia punya pekerjaan itu fotografer khususnya yang menyangkut dengan budaya saja. Tidak lebih. Jadi, tujuan dia ke Paniai ini mau rekam aktivitas agama budaya kita suku Mee yang masih ada sampai sekarang, yaitu agama Bunani dari dekat. Itu setelah saya diskusi banyak sebelumnya dengan dia tentang agama budaya kita ini. Kemudian karena dia tertarik, jadi ada datang ke Paniai,” jelasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.