BBM di Yahukimo Selalu Krisis Karena Pendulang Emas Ilegal

0
3609

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Selama beberapa bulan terakhir ini bahan bakar minyak (BBM) di APMS maupun SPBU Dekai habis, membuat penjual eceran menaikan harga per liter sampai Rp25.000 bahkan Rp30.000, ternyata karena kehadiran oknum pendulang ilegal di Korowai, Yahukimo.

Dugaan BBM tersebut dimanfaatkan oleh oknum pendulang emas ilegal di Korowai, terkuak melalui video berdurasi 8 menit lebih yang sedang beredar luas sejak pekan lalu.

Dalam cuplikan video yang diterima suarapapapua.com hari Sabtu (20/7/2018) jam 7:04 WIT, terlihat ada beberapa jergen yang berisi bensin 35 liter. Di beberapa tempat, rencana awal yang mereka sampaikan bensin itu mau dibawa ke hutan karena ada proyek. Tetapi Helikopter yang mengangkutnya masuk di tengah hutan.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Terekam dalam video itu, Halo Sobolim, Penginjil GIDI di Suku Kopkaka Seradala di kampung Tokub, bicara dengan nada marah kepada para pendulang emas.

Sobolim mengatakan, “Selama ini kalian bilang bawa minyak ke sini untuk membangun rumah dan bilang barang-barang bangunan mana yang ko bangun? Tanah Korowai, kalian tidak usah main-main. Di sini ada kepala suku, kepala kampung, kalian harus minta izin dulu.”

ads

“Kemarin kalian bilang bawa ini barang bangunan, di kali kabur, di sini ada kepala suku dari Korowai sampai ke Suru-Suru, ada punya tuan dusun, jadi selama ini kalian tipu-tipu masyarakat, kenapa kalo barang ini bahan bangunan tidak angkut saja dari bandara ke tempat pembangunan, sampai heli bisa mendarat di tengah hutan ini,” ungkapnya di video itu.

Baca Juga:  Pagi Ini Jalan Trans Tiom-Wamena Dipalang Caleg PPP

Jergen berukuran 35 liter itu tersedia di tengah hutan sekitar 4 tempat dengan jumlah 8 jergen. Semua dipisahkan masing-masing tempat dan kemudian Heli mendarat untuk angkut.

Sobolim mengaku heran, mengapa bahan bangunan tersebut tidak diangkut dari bandara Nop Goliat saja.

Sementara itu, aktivis kemanusiaan yang sudah 3 tahun melayani pendidikan di Korowai, Yan Akobiarek dari Komuniat Peduli Kemanusiaan Daerah Terpencil (Kopkedat) Papua mempersoalkan kehadiran PT Samaka yang sedang bangun jembatan Trans Yahukimo ke Pegunungan Bintang (Oksibil).

Menurutnya, perusahaan tersebut harus diberhentikan karena faktanya bukan melayani masyarakat Yahukimo, dalam hal percepatan pembangunan. Tetapi truk dari perusahaan itu angkut BBM ke Kali Kabur dan kemudian Heli angkut lagi ke tempat pendulangan emas.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Karena dalam video itu sudah membuktikan BBM ton liter, dan yang menjadi pertanyaan adalah BBM itu mereka dapat dari mana, sementara di APMS Dekai saja habis, akibatnya tempat jual eceran sudah naik harganya. Itu berarti patut dicuriga, bensin di Dekai dipermainkan oleh mereka,” tuturnya.

Dalam video itu, pedagang yang angkut BBM mengatakan, “Kami minta maaf atas kejadian ini, dan permasalahan ini akan kami atur baik-baik, tidak harus ribut seperti sekarang, sekali lagi kami minta maaf”.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor:
Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBerjuang Lima Tahun, Jemaat Sion Abe Pantai Miliki Sertifikat Tanah
Artikel berikutnyaBupati Abock: Hak Tenaga Medis RSUD Dekai Segera Dibayar