Emas Marak Didulang, Harga Barang di Dekai Naik Drastis

0
3656

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Maraknya aktivitas pendulangan emas di kabupaten Yahukimo yang belakangan banyak diserbu orang dari berbagai suku di Papua maupun non Papua, ikut berdampak terhadap kenaikan harga barang di Dekai. Rokok, misalnya, ikut dinaikan dari harga sebelumnya.

Timeus Aruman, sekretaris IS-UKAM dari Dekai, mengabarkan, rokok Surya dan Sampoerna yang biasanya dijual pedagang dengan mudah, kini sulit didapat.

“Harga barang  di Dekai mendadak mahal. Terjadi perubahan harga jual ini karena banyak orang sudah masuk ke Yahukimo,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (12/9/2018).

Situasi ini, menurut dia, mulai dijumpai di pasar lama yang terletak di jantung kota Dekai, setelah banyak orang Papua dari pegunungan masuk ke Yahukimo dengan identitas yang tidak jelas.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

Timeus menjelaskan, awalnya pulsa 10 yang harganya 12 ribu, kini 20 ribu dan pulsa 50 ribu dijual dengan harga 100 ribu.

ads

Khusus rokok surya dan sampoerna yang biasanya dijual dengan slop, kata dia, sekarang hanya terlihat dijual eceran.

“Rokok yang isinya dengan dos sudah dibeli habis biar pedagang jualnya cukup mahal. Semua dibeli habis oleh orang-orang yang mau melakukan pendulangan emas di wilayah Una-Ukam,” jelas Aruman.

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

Tobias Yahuli, salah seorang warga Dekai, saat ditanya media ini, membenarkan situasi beberapa hari terakhir di perkantoran sangat sepi. Kebanyakan pegawai dan masyarakat sudah tidak ada di tempat tugas.

“Sekarang di Dekai orang-orang sudah kosong. Kantor pun sama. Tidak jelas mereka kemana. Tetapi infonya, semua ada ke tempat dulang emas.”

Belakangan pesawat Wings dan Trigana yang mendarat di bandara Nop Goliat Dekai, mengangkut banyak penumpang baik orang Papua maupun non Papua. Hanya saja mereka yang datang itu kemana?

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Dekai ini bukan besar karena bangunan yang ada bisa dihitung, tetapi rumah tidak ada orang-orang baru, padahal banyak yang masuk ke Dekai,” kata Yahuli.

Sementara itu, kepala bidang perindustrian Kabupaten Yahukimo, Yulianus Palindangan mengaku belum tahu terhadap apa yang baru-baru ini terjadi di Dekai karena dirinya sedang berada di luar Yahukimo.

“Ya, saya kurang tahu. Saya ada di luar ini, nanti hari Minggu kalau tidak ada halangan baru saya berangkat ke Dekai dan akan mengecek kebenarannya,” Yulianus menjawab pertanyaan suarapapua.com.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaPuskesmas Amban Beri Vaksin MR kepada 1.942 Anak
Artikel berikutnyaAbugau: Wacana Pembentukan Polres Intan Jaya Harus Disosialisasikan kepada Masyarakat