Pemda Tolikara Gelar Bimtek dan Sertifkasi untuk ULP

0
1899

KARUBAGA, SUARAPUA.com— Pemerintah kabupaten Tolikara telah menggelar bimbingan teknis (Bimtek) untuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa demi meningkatkan kualitas dan kapasitas bagi penyelenggara ULP.

Bupati Tolikara, Usman G Wanimbo mengatakan, bimtek tersebut sejalan dengan upaya penangulangan korupsi dan dalam rangka mewujudkan Good Govermance pada lingkup Pemerintah,  pemerintah telah menetapkan Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Perpres Nomor 4 Tahun 2015 dan terakhir telah diubah lagi dengan Perpres No. 16 Tahun 2018.

Dalam sambutan bupati Wanimbo yang dibacakan Sekda Tolikara  Panus Kogoya mengatakan, dibutuhkan orang dengan Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Hal ini merupakan bukti pengakuan atas kompentensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan baran/jasa (PA/KPA) serta (PPK), Panitia/Penjabat pengadaan Barang dan jasa, dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Sertifikasi ini, kata Bupati, merupakan salah satu persyaratan seseorang untuk menjadi pengguna atau kuasa pengguna barang/jasa atau panitia/penjabat pengadaan. Harapannya, dengan bimtek ini dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang pengadaan barang/jasa

Baca Juga:  Pemerintah Dituding Aktor Perampas Tanah Adat Papua

”Instansi dapat melaksanakan kewajibannya untuk melayani masyarakat secara efektif dan efisien dengan tetap menekankan prinsip-prinsip persaingan yang sehat, transparan terbuka dan memperlakukan secara adil bagi semua pihak. Supaya hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya,” katanya di Karubaga, pada Selasa (18/9/2018) lalu.

ads

Bimtek tersebut disambut positif bupati Wanimbo. Ia berharap agar peserta  memahami dan memiliki keahlian, ketrampilan sebagai pengguna kuasa, pengguna anggaran untuk dapat melaksanakan tugas secara professional melaksanakan dan mengevaluasi proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Setelah ikut kegiatan ini saudara bisa memberikan informasi  kepada pihak yang membutuhkan terkait tugas-tugas proses pengadaan barang/jasa dengan baik dan benar dan dapat lulus ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa sebagai bentuk tanggungjawab atas pekerjaan dan jabatan saudara,” katanya.

Ketua Panitia Bimtek, Jackson Djohan mengatakan sebagai ASN wajib untuk mendapat informasi  dan beradaptasi dengan tuntutan perubahan regulasi yang mengatur pola kerja dan pertanggungjawaban kerja.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Yahukimo Dibatalkan KPU Provinsi Karena Masih Bermasalah

Kata dia, apabila ini dikerjakan dengan komitmen yang kuat dapat memberi implikasi terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik dan memberi dukungan terhadap pembangunan Daerah.

“Maka penguatan kepada aparatur dilakukan dalam bentuk pelatihan sebagai upaya membangun konfirgurasi berfikir serta ujian dalam rangka memiliki sertifikasi keahlian sebagai bentuk pengakuan dan pemenuhan syarat terhadap pengadaan barang/jasa pemerintah,” ucapnya.

Sekda Tolikara, Panus Kogoya usai pembukaan Bimtek mengatakan, kegiatan bimtek dilakukan supaya ASN dan aparatur mempunyai kemampuan untuk kelola untuk pengadaan barang/jasa.

“Dalam kegiatan ini juga nanti akan Bimtek dengan ujian kompentensi Sertifikasi sehingga anggota ULP bisa bertambah sehingga kedepan membantu Pemerintah dalam jasa pengadaan barang/jasa agar pelayanan kepada Masyarakat lancar,” ujarnya.

Ia berharap agar peserta yang mengikuti kegiatan serius belajar dengan baik.

“Karena sekarang bukan manual lagi tetapi sekarang system online sehingga harus menguasai semua agar bisa bersaing dengan teman-teman lain di daerah lain,” katanya.

Baca Juga:  Inilah Hasil Kunker MRP Papua Pegunungan Saat Pencoblosan di Jayawijaya

Salah satu pemateri dalam bimtek ini mengatakan,  bimbingan teknis ULP sangat diperlukan karena saat ini peraturan terbaru perpres no 16 tahun 2018 sebagai regulasi pengadaan barang dan jasa di Indonesia yang perlu diketahui seluruh ASN dan penyedia Barang/jasa.

“Di Tolikara saya  berharap memahami tentang regulasi dan pelaksanaan barang/ jasa secara baik dan benar. Saya lihat peserta punya semangat tinggi sehingga diharapkan peserta bisa membawa pembaharuan dan penerapan anggaran yang baik dan benar. Selain itu memiliki semangat untuk memahami kepres dengan baik dan lulus sertifikasi. Sebenarnya harus ada pendamping secara khusus untuk meningkatkan peran teman-teman” katanya.

Untuk diketahui, kagiatan bimtek ini diberkan oleh pemateri dari Jakarta dan LPMP Papua berjumlah sebanyak 4 yang berlangsung tanggal 18-20 september 2018 di Aula Maria Magdalena Komplek GIDI Karubaga. Peserta yang ikut  sebanyak 70 orang utusan tiap OPD.

Pewarta: Nay Yigibalom

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSeorang Warga Mengaku Dianiaya Enam Anggota PASKHAS TNI LANUD Jayapura
Artikel berikutnyaRespon Cepat Pemerintah Buka Akses Jalan Bokondini – Bokonderi Diapresiasi