ICBE ke-3 Digelar di Manokwari, Papua Barat

0
2242

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com— Prof. Chalrie Heatubun, ketua panitia Internasional Confrence on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) atau konfrensi internasional tentang keberagaman hayati, ekowisata dan ekonomi kreatif ke-3 digelar untuk selebrasi proses pembangunan yang sudah dicapai dari target yang sudah ditentukan.

“ICBE 2018 memang kita berusaha untuk membuat konferensi biasa. Dan mulai besok (hari ini) banyak hal akan dbicarakan, terutama tentang pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua. Kami dua provinsi beda secara administrasi tetapi kami tetap satu dengan semangat untuk satu komitmen yakni menjaga dan melestarikan keberagaman flora maupun fauna yang di tanah papua,” jelasnya kepada wartawan di kantor gubernur Papua Barat.

Selain itu, kata dia, tujuan lainnya adalah agar semua pihak yang dapat melihat bagaimana pelestarian keanekaragaman hayati di tanah Papua untuk memberikan kontribusi secara nasional dn global.

“Kami berharap lewat kegiatan ini orang punya pemahaman bahwa Papua tidak identik dengan daerah tertinggal dan primitif. Tetapi orang dengar kata Papua bisa punya gambaran Papua sebagai surga yang jatuh ke bumi. Kami bersama masyarakat punya komitmen untuk mebangun Papua secara berkelanjutan,” paparnya.

Ia mengatakan, di awal pantia targetkan untuk dihadiri oleh 750 orang. Tetapi ternyata yang sudah ada di sekretariat sebanyak 1.073 orang.

ads

“Dari jumlah ini, kami merasa ini satu kehormatan. Detailnya 15 persen pembicara internasional, pembicara nasional 40 persen dan sisahnya dari lokal, ada akademisi dan ada juga dari birokrasi,” ungkapnya.

Wakil ketua Pantia ICBE 2018 menambahkan, ICBE merupakan momen untuk berbicara tentang flora dan fauna yang hidup di atas tanah Papua. Kata dia, kegiatan tersebut merupakan kecerdasab ekologi yg dibuat pemimpin di tanah Papua.

“Saya apresiasi langkah cerdas dari pemprov papua barat yang bisa selenggarakan konferensi tingkat internasional yang mampu mendorong semua pihak di Papua yang melestarikan tanah Papua, sumber daya energi, budaya dan masyarkat.

Sekda Pemprov Papua Barat, Nathaniel Mandacan mengungkapkan, ada jenis burung yang sudah punah, ada juga yang sedang menuju kepunahan.

Ia mengungkapkan, di Papua Barat jenis anggrek banyak jenis. Orang di kampung tahu satu atau dua. Di pedalaman beda dengan di pesisir pantai. Dan banyak spesies yang punah ada juga yang menuju kepunahan

“Burung kek sudah tidak ada. burung Kwok itu burung biasa tapi sudah tidak banyak, hanya satu dua,” ungkapnya.

Ada potensi-potensi ekonomi yang sedang dikembangkan di Papua Barat. Kata dia, ada pabrik semen di Manokwari karena kandungannya besar dan tidak bisa diganti dengan tanaman lain sehingga disepakati untuk bikin semen.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIni Cafe Kopi Khas Papua yang Harus Anda Datangi di Manokwari
Artikel berikutnyaSD Advent Dekai Yahukimo Diresmikan