PLI Sosialisasi Pentingnya Bahasa Inggris di SMANSA Sentani

0
2407

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — CEO Papua Language Institute (PLI), Samuel Tabuni mengatakan, bahasa Inggris sangat penting. Karena bahasa Inggris penting, maka PLI melakukan sosialisasi di SMANSA Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Kepada suarapapua.com, Samuel mengatakan, hari ini PLI kunjungi SMU Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura dengan agenda kegiatan Sosialisasi Pentingnya Bahasa Inggris dan study lanjut ke Luar Negeri.

“Ini adalah sebuah kewajiban bagi kita semua untuk bangkitkan dan ajarkan yang muda agar menjadi tiang penyangga masa depan Tanah Papua. Hari ini kami terbentuk laki-laki atau perempuan Papua yang serba kekurangan dan kami merasa masih terbelakang karena orang tua kami tidak cukup fasilitas dan tidak cukup sumber daya untuk membentuk kami waktu itu,” katanya kepada suarapapua.com pada Kamis (25/10/2018) di Jayapura.

Tabuni mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi untuk memberikan pengetahuan dan membuka pemahaman para siswa tentang pentingnya belajar bahasa Inggris.

“Hari ini kami dengan pengetahuan dan pengalaman dan jaringan yang kami miliki akan membantu semampu kami untuk adik-adik kami terkasih anak-anak Papua menjadi yang terkemuka diantara bangsa-bangsa,” katanya.

ads

Sementara itu, Alion Belau, pilot yang kini sedang menerbangkan pesawat di Papua, yang juga turut serta dalam sosialisasi tersebut kepada media ini mengatakan, saatnya Papua bangkit dan memimpin bangsanya sendiri.

Kata dia, untuk itulah PLI melalui tuan Samuel Tabuni sebagai pendiri bersama team berkerja keras mengkampanyekan pentingnya berpendidikan terutama menguasai beberapa bahasa asing seperti bahasa inggris yang menjadi salah satu prioritas paling utama untuk bagaimana semua lapisan manusia Papua bisa berbahasa Inggris guna menyiapkan generasi emas Papua di masa mendatang.

“Saya apresiasi PLI dan Samuel Tabuni yang hadir untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang bahasa Inggris. Saat ini orang Papua harus belajar bahasa Inggris,” katanya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBangsa Ini akan Memimpin Dirinya Sendiri: Kapan?
Artikel berikutnyaTemu BEM Soroti Isu Politik dan HAM di Papua