JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sebelum mengakhiri masa jabatan sebagai Penjabat Bupati kabupaten Deiyai, Fransiskus Xaverius Mote berharap pemimpin terpilih hasil Pilkada yang berlangsung belum lama ini agar lebih baik dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik selama lima tahun masa kepemimpinan.
Dalam rangka itu, selama bertugas di kabupaten Deiyai, ia telah melakukan sejumlah hal mendasar yang diharapkan nantinya dapat dilanjutkan oleh bupati terpilih.
Beberapa fondasi yang diletakkan antara lain, pencanangan Jumpaberlindei (Jumat Pagi Bersih Lingkungan Deiyai), kebijakan penertiban disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN), menampilkan wajah kantor yang sebenarnya, larangan miras, melayani masyarakat dengan diskusi dan dialog terbuka, penataan kota dan pasar, serta masih banyak lagi.
“Semuanya itu saya sudah perintahkan kepada Sekda dan Asisten III untuk segera disiapkan. Agar setelah bupati terpilih dilantik, program prioritas itu harus diperhatikan karena Deiyai ini daerah yang unik,” jelasnya kepada wartawan di Jayapura, Rabu (24/10/2018).
Mote menegaskan, beberapa upaya tersebut dilakukan agar orang di Deiyai yang terdiri dari 38 marga itu dapat merasakan kehadiran pemerintah.
“Pemerintah harus betul-betul melayani, supaya masyarakat puas. Dan, kita buat regulasi yang tepat supaya orang jangan mati sia-sia akibat minuman keras, judi dan togel. Selain itu, pada hari jumat harus adakan senam pagi, melakukan bersih-bersih di setiap kantornya, setelah itu bagi kaum muslim bisa melaksanakan sholat Jumat.”
“Saya juga sudah laksanakan apel bersama di kantor bupati, namun dari 1400 ASN, yang ikut sekiar 5 ribu saja, 9 ribunya entah kemana, apa sudah pindah tugas atau masih berlibur di luar, saya tidak tahu. Ini juga harus diperhatikan,” tandas Mote.
Mantan Kepala Biro Humas Pemprov Papua ini juga menambahkan, harapan tersebut bisa diwujudkan kedepan terutama lagi tata ruang mulai dari pasar, kota, Rencana Tata Ruang Kota Wilayah (RTRW), termasuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) karena Deiyai itu indah dan unik.
“Kalau menurut saya, orang yang gambar tentang tata kota ini dia harus punya angan-angan kuat tentang surga, dan dia harus membayangkan bagimana surga itu jatuh ke bumi, karena dia harus membayangkan kenyamanan itu. Agar surga benar-benar ada di bumi,” tuturnya.
Setiap tugas dan jabatan yang sudah dipercayakan, tegas Mote, harus dilaksanakan dengan baik untuk atur daerahnya. Jika tidak, akan dipertanyakan karena termasuk dalam kategori perusak.
“Ya, setiap kita harus kerja dan kerja. Nanti bupati terpilih dilantik, harus rangkul semua lawan politik. Ajak semua kandidat harus bersatu dan sama-sama bangun Deiyai,” pesan Mote.
Salah satu tokoh pemuda Deiyai, Mando Mote menilai kinerja Penjabat Bupati Deiyai sangat baik sejak bertugas usai dilantik Gubernur Lukas Enembe di Jayapura, Senin (10/9/2018).
“Catatan kami pemuda, ada banyak gebrakan yang telah dibuat oleh Pjs Bupati Kabupaten Deiyai,” ujarnya sembari menyebut salah satunya adalah upaya penertiban disiplin ASN di lingkungan pemerintahan Kabupaten Deiyai.
Selain itu, kegiatan Jumpaberlindei menurut Mando, harus dilanjutkan untuk membangkitkan budaya kerja dan budaya hidup sehat.
“Saat canangkan Jumpaberlindei, tidak hanya gagasan, tetapi aksi nyata yang beliau sudah buktikan kerja bakti yaitu babat rumput, angkat sampah, mulai dari depan SD Negeri sampai halaman kantor Bupati Deiyai.”
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Mary Monireng