Penjabat Bupati Deiyai Berkomitmen Berantas Miras

0
2530

JAYAPURA, SUARAPUA.com — Fransiskus Xaverius Mote, penjabat Bupati kabupaten Deiyai, beberapa hari yang lalu menggelar pertemuan bersama Koramil, Kapolres Paniai, serta seluruh stakeholder dan tokoh masyarakat, dalam rangka memberantas minuman keras (Miras) di Deiyai.

“Gubernur Provinsi Papua bersama Kapolda Papua, Pangdam Papua sudah bikin surat pernyataan tentang pemberantasan minuman keras di Papua. Menyatakan bahwa penjualan dan peredaran minuman keras di Papua tidak diperbolehkan. Sehingga untuk mendukung program Gubernur, saya sudah laksanakan pertemua bersama di sana, agar tidak boleh ada penjualan miras di Deiyai,” kata Mote di Jayapura, Rabu (24/10/2018).

Baca Juga:  KPU Deiyai Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten

Pemerintah Provinsi sudah lakukan kesepakatan bersama dan ditandatangani, sehingga di seluruh kabupaten/kota di provinsi Papua wajib hukumnya untuk diberlakukan. Diakuinya, ada sebagian yang sudah melaksanakan, dan khusus Deiyai baru dimulai dengan pertemuan.

“Mengapa itu harus dilaksanakan, ya karena ke depan generasi jangan sampai masuk dalam dunia minuman keras. Selama ini ada keluarga yang berantakan karena minuman keras, dan banyak orang meninggal. Ini saya tidak mau terjadi,” tutur Mote.

Mantan Kepala Biro Humas Pemprov Papua ini juga berjanji akan rekomendasikan kepada Bupati terpilih untuk masalah-masalah sosial seperti remaja yang pulangnya larut malam dan para ASN yang lambat masuk kantor itu harus dibenahi semua.

ads
Baca Juga:  Seorang Fotografer Asal Rusia Ditangkap Apkam di Paniai

“Dalam pertemuan kemarin kami di Deiyai sudah menyepakati jam untuk remaja, begitu juga jam untuk ASN bekerja. Sehingga waktu benar-benar dimanfaatkan,” ujarnya.

Selain itu, kata Mote, khusus setiap hari besar seperti hari minggu, akan dibuat satu peraturan di Deiyai. Salah satunya, ibu-ibu yang bawa jualan tidak jual pada hari minggu saat jam ibadah. Mereka akan diperbolehkan berjualan sore hari, selama satu jam.

“Kita harus belajar dari tetangga negara kami. Seperti PNG, mereka pada hari minggu tidak pernah melakukan itu. Semua keluarga anak dan istri hari minggu pasti di rumah, hal itu akan kami terapkan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Illegal Logging Masih Marak di Mimika, John NR Gobai: Masyarakat Dapat Apa?

Mendukung pertemuan tersebut, sebelumnya ketua Dewan Adat Daerah Deiyai, Frans Mote, seperti diberitakan media ini, menyatakan sangat mendukung upaya pemerintah daerah untuk memberantas miras.

“Kami sangat mendukung, karena miras itu sudah bikin hancur bahkan membunuh generasi muda. Banyak orang meninggal dunia akibat miras, tetapi sampai hari ini belum ada pertobatan. Larang miras harus diberlakukan di Meeuwodide, termasuk Deiyai,” ungkap Frans.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaHutan di Muting Digusur, Elyas: Kenapa PT ACP Tak Bayar Kayu Kami
Artikel berikutnyaFondasi Ini Harus Dilanjutkan Bupati Terpilih Deiyai