Satu Warga Tertembak, 27 Warga Ditahan di Merauke

0
15415

JAYAPURA, JUBI/SUARAPAPUA.com— Tiga warga Kota Merauke dirawat di RSUD Merauke sejak Sabtu, 24 November malam. Bonivasius Buyopu dan Anselmus Erro dirawat karena luka akibat dipukul popor senjata oleh anggota Pores Merauke, sedangkan Melkior Jebe mengalami luka tembak dengan dua peluru menembus dada bawah sebelah kiri. Sedangkan 27 warga lainnya ditahan di Polres Merauke .

Bonivasius Buyopu dan Anselmus Erro sudah pulang untuk menjalani rawat jalan, sedang Melkior kini dirawat di ruang ICU RSUD Merauke.

Kejadian bermula ketika warga RT 01/ RW 01 (Belakang rumah sakit) Kelurahan Karang Indah Distrik Merauke Kabupaten Merauke mengejar seseorang warga yang masuk ke komplek perumahan mereka dengan membawa kapak sekira pukul 17.45 WP, Sabtu (24/11/2018). Warga menduga pria tersebut mencari ginjal manusia, sebab sudah hampir dua bulan terakhir Kota Merauke dihebohkan dengan isu penculikan anak. Akibatnya, malam itu, warga mengejar pria asing yang dicurigai. Saat polisi tiba di tempat, warga meminta Polisi kembali.

Karena tidak menemukan pelaku, warga bergerak kembali ke rumah masing-masing. Tak lama berselang, ada suara ibu berteriak anaknya diculik, warga lalu keluar rumah lagi dengan berbagai macam alat tajam, namun tak menemukan tersangka. Saat warga sedang kembali ke rumah mereka, polisi kembali datang dengan peralatan lebih lengkap. Polisi meminta warga berhenti mengejar dan mendengar arahan Polisi.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

“Saat itu warga yang membawa alat-alat untuk mengejar pelaku diminta Polisi duduk berlutut untuk mendengar pengarahan. Tapi warga menolak, karena merasa tidak bersalah. Polisi terus meminta, warga tetap menolak. Lalu ada yang berteriak, kalau begitu Polisi bilang penculikan anak ini berita hoax, berarti polisi kerjasama dengan pelaku. Tiba-tiba Polisi memukul warga. Warga membalas, langsung kacau,” kata saksi mata, yang adalah seorang warga belakang rumah sakit.

ads

Bonivasius mengalami luka di bagian kepala karena 5 kali dipukul dengan popor senjata di bagian depan dan dua kali di bagian belakang.

Melkior Jebe, alami dua luka tembak, satu luka tembak di bagian dada sebelah kiri dan satu Luka tembak di bagian Lambung sebelah kiri. Korban langsung dibawa ke RSUD Merauke. Melkior Jebe kemudian menjalani operasi di RSUD Merauke, pukul 10.00 WP, Minggu (25/11/2018).

Baca Juga:  Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di Puncak

“Kini korban dirawat di ruang ICU RSUD Merauke setelah menjalani operasi,” katanya.

Hingga saat ini kondisi dan situasi kelurahan Karang Indah cukup kondusif, namun aparat keamanan masih menahan 25 warga berasal dari kompleks belakang rumah sakit “Keluarga dari pihak warga yang ditahan hingga saat ini pun tidak mendapat melihat dan menjenguk  mereka di Polres Merauke,” katanya lagi .

Kepolisian daerah (Polda) Papua, dalam rilisnya menjelaskan telah mengamankan 27 pemuda terkait pengerusakan mobil milik Kabag Ops dan penyerangan terhadap anggota Polres Merauke saat hendak mendatangi tempat kejadian keributan antar warga di Jl. Maluku Kompleks Belakang RSUD Merauke.

Dari keterangan seorang saksi, Emanuel Jebo yang merupakan RT di Kelurahan Karang Indah, kejadian ini berawal saat sekitar pukul 18.00 WP, seorang yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor datang ke kompleks belakang rumah sakit dengan membawa kapak. Melihat hal tersebut, masyarakat yang berada di sekitar belakang rumah sakit langsung menyerang orang tersebut, yang menganggap bahwa orang tersebut merupakan pelaku penculikan anak, dan orang tersebut berhasil melarikan diri.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

Mendengar kejadian tersebut Kabag OPS Polres Merauke AKP Leonardo Yoga, SIK, bersama anggota yang berjumlah 8 orang, mendatangi tempat tersebut. Setibanya, Kabag Ops langsung menemui warga guna menanyakan permasalahan tersebut.Pada saat Kabag Ops berdialog dengan warga, datang massa kurang lebih 40 orang membawa alat tajam berupa parang, kapak, besi, balok, panah.

“Sebagian ada yang melakukan provokasi terhadap masyarakat lainnya dengan mengatakan kamu (polisi) sudah kerja sama dengan penculik tadi. Mereka menyuruh petugas kepolisian untuk mundur atau kembali,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol A.M Kamal dalam pernyataan.

Kabag Ops berusaha menenangkan massa namun tidak berhasil. Selanjutnya Kabag Ops bersama anggota mundur, akan tetapi massa sudah tidak bisa dikendalikan kemudian menyerang petugas dan kendaraan dinas Kabag Ops Polres Merauke, yang mengakibatkan mobil rusak dan tiga orang anggota Polres terluka.

Sumber: tabloidjubi.com

Artikel sebelumnyaAGW Siap Kibarkan Bendera KNPI di Papua
Artikel berikutnyaIndonesian Army and Police Urged to Stop Instilling Fear and Panic in Civilians in Papua